Pada hari Minggu, 50,46% warga Moldova memilih ya dalam referendum untuk bergabung dengan Uni Eropa, menurut Komisi Pemilihan Umum Pusat negara Eropa Timur tersebut.

“Jajak pendapat tersebut menanyakan para pemilih apakah mereka akan mengubah kata-kata dalam konstitusi negara tersebut,” kata koresponden The Guardian untuk urusan Rusia. Pyotr Sauer mengatakan Michael Safi. Kata-katanya akan diubah untuk menjadikan bergabung dengan UE sebagai tujuan strategis utama negara ini.

Kampanye referendum dirundung tuduhan campur tangan Rusia. Pemerintah Moldova menuduh Moskow berusaha menghalangi pemilih untuk mendukung langkah menuju UE.

“Semuanya mulai dari menyebarkan misinformasi melalui Telegram dan media sosial,” kata Bjodr. “Mengorganisir protes, melatih pengunjuk rasa di Rusia dan kemudian mengirim mereka kembali ke Moldova. Saya kira dampak paling langsungnya hanyalah pembelian suara secara mentah-mentah. Para pejabat Moldova mengatakan Rusia telah menghabiskan lebih dari 100 juta euro untuk pemilu.

Apa arti keputusan tipis ini bagi masa depan Moldova?

Dukung Guardian hari ini: theguardian.com/todayinfocuspod



Seorang perempuan memeriksa surat suaranya di tempat pemungutan suara di Moldova. Foto: EPA/Dumitru Doru

Foto: Dumitru Doru/EPA

Dukung Penjaga

The Guardian independen secara editorial. Dan kami ingin jurnal kami tetap terbuka dan dapat diakses oleh semua orang. Namun pembaca kami membutuhkan lebih banyak dana untuk mendanai pekerjaan kami.

Dukung Penjaga

Tautan sumber