Beberapa warga Australia sakit parah di rumah sakit Fiji menyebabkan otoritas setempat mencurigai adanya keracunan alkohol.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (Dfat) mengonfirmasi melalui juru bicaranya pada Minggu malam bahwa pihaknya memberikan bantuan konsuler kepada dua keluarga Australia di Fiji, namun menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Polisi dan pejabat kesehatan sedang menyelidiki dugaan keracunan alkohol di sebuah resor di Coral Coast Fiji setelah tujuh tamu jatuh sakit setelah minum alkohol, media lokal melaporkan.
Para korban dibawa ke Rumah Sakit Sigatoka pada Sabtu malam dengan “mual, muntah dan gejala neurologis”, Fijivillage.com melaporkan.
Dua korban dilaporkan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Lautoka. Para korban dilaporkan berusia antara 18 dan 56 tahun.
ABC melaporkan tujuh turis berada dalam kondisi kritis dan empat di antara mereka yang terkena dampak diyakini warga Australia.
Pada Minggu sore, Dfat memperbarui saran perjalanannya ke Fiji dengan menyoroti peringatan tentang risiko keracunan alkohol.
“Waspadai potensi risiko tumpahan minuman dan keracunan metanol akibat konsumsi minuman beralkohol,” demikian bunyi peringatan terbaru tersebut. “Dapatkan bantuan medis darurat jika Anda mencurigai adanya minuman berduri.”
Guardian Australia memahami bahwa dukungan konsuler yang ditawarkan kepada keluarga Australia dapat mencakup bantuan kunjungan ke rumah sakit dan hubungan dengan otoritas setempat.
Dugaan insiden keracunan alkohol terjadi setelah dua wanita Victoria berusia 19 tahun, Bianca Jones dan Holly Bowles, meninggal karena keracunan metanol pada bulan November setelah meminum alkohol tercemar saat berlibur di Vang Vieng, Laos.
– Pelaporan tambahan Australian Associated Press