Metaperusahaan induk dari Facebook, InstagramDan Threads, menurut Fox News Digital, menerapkan perombakan signifikan terhadap kebijakan internal dan eksternalnya minggu ini, termasuk menghapus tampon dari toilet pria.
Menurut The New York Times, “Kantor Meta di Silicon Valley, Texas, dan New York telah menginstruksikan manajer fasilitas untuk melepaskan tampon dari kamar mandi pria, yang disediakan perusahaan untuk karyawan non-biner dan transgender yang menggunakan toilet pria dan membutuhkan pembalut, dua kata karyawan.
The Times menerbitkan laporan tersebut pada hari Jumat dengan judul “Inside.” Mark Zuckerberg‘Sprint to Remake Meta for the Trump Era’, memperingatkan bahwa “konsekuensinya baru saja dimulai”.
Perusahaan menerapkan beberapa perubahan, termasuk menghapus opsi penyesuaian transgender dan non-biner dari aplikasi Messenger dan merevisi pedoman “perilaku kebencian” untuk memungkinkan kritik terhadap identitas gender.
Pengumuman ini menyusul keputusan Meta pada hari Selasa untuk mengakhiri program pengecekan fakta pihak ketiga di AS dan melonggarkan pembatasan bicara di platformnya. Dalam upaya untuk “memulihkan kebebasan berekspresi”, perusahaan tersebut mengakui bahwa praktik kontrol kontennya telah “berjalan terlalu jauh”.
Alih-alih memeriksa fakta, Meta menerapkan model “catatan komunitas”. Elon Muskdari X , yang mengandalkan moderasi konten crowdsourced. Pada hari Jumat, organisasi tersebut menyelesaikan inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) utamanya.
Baca Juga: Meta mengakhiri pengecekan fakta dan menganut agenda kebebasan berpendapat di era Trump
Saluran komunikasi internal mengungkapkan ketidakpuasan staf LGBTQ, beberapa di antaranya mengumumkan pengunduran diri dan lainnya menunjukkan niat untuk mencari pekerjaan alternatif.
Joel Kaplan, kepala urusan global Meta, mengatakan kepada Fox News Digital bahwa penutupan program DEI akan membantu memastikan perekrutan orang-orang yang paling memenuhi syarat.
“Ini berarti menghargai orang sebagai individu dan mencari orang dari berbagai kandidat, namun tidak pernah membuat keputusan perekrutan berdasarkan karakteristik yang dilindungi seperti ras atau gender,” katanya.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari perubahan yang lebih luas di Meta, yang bertujuan untuk menyelaraskan perusahaan dengan Presiden terpilih Donald Trump dan pemerintahannya.
Pergeseran ini mencerminkan tren yang terlihat di DEI dan perusahaan besar lainnya yang menjauhkan diri dari doktrin serupa di era baru Trump.
Keputusan Meta menyoroti betapa besarnya pengaruh politik terhadap industri teknologi. Zuckerberg menggambarkan perubahan tersebut sebagai kembalinya kebebasan berekspresi, yang menurut para kritikus adalah langkah yang diperhitungkan untuk menjilat pemerintahan yang akan datang.