Reporter CNN Priscilla Alvarez mengatakan pada hari Rabu di “Inside Politics” bahwa kampanye kepresidenan Wakil Presiden Kamala Harris adalah “kilas balik ke tahun 2016” ketika Hillary Clinton kalah dari Donald Trump.
Alvarez berkata, “Ini adalah kampanye yang digambarkan sebagai kampanye yang memberikan semangat yang baik oleh sejumlah anggota Partai Demokrat, ajudan, ajudan wakil presiden. Namun yang merayap sekarang adalah kegelisahan itu. Itu karena, meskipun ada peluang yang dimiliki pemilu ini, di seluruh media. Tidak benar-benar bergerak maju meskipun terjadi banyak konflik di medan pertempuran. Masih belum banyak pergerakan dari pemilih yang lebih memilih dia dibandingkan mantan Presiden Donald Trump.”
Ia melanjutkan, “Faktanya, salah satu sumber menggambarkan hal ini kepada saya sebagai, ‘Masyarakat merasa gugup. Mereka tahu bahwa pemilu ini sulit. Banyak dari kita yang mengingat kembali tahun 2016. Kita tahu jika ada hal buruk yang terjadi dan hal ini masih terasa segar. .’ Jadi tahun 2016 adalah kuncinya. Hal ini sering kali muncul dalam percakapan dengan para pejabat kampanye Harris. Apa saja permasalahan yang dihadapi Hillary Clinton dan bagaimana mereka dapat melanjutkan apa yang telah dilakukan Joe Biden pada tahun 2020?
“Tentu saja kegelisahan dan kegelisahan muncul menjelang Hari Pemilu dan pemilu tersebut menemui jalan buntu,” tambah Alvarez.
Ikuti tombol telapak tangan ke X @pamkeyNEN