Dominique Pellicot dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada hari Kamis setelah pengadilan di kota Avignon, Prancis memutuskan dia bersalah karena memperkosa secara brutal mantan istrinya Giselle Pellicot dalam persidangan yang mengejutkan Prancis dan dunia.
Dominique Pellicott, yang mengaku bersalah di pengadilan, berulang kali membius istrinya, menganiayanya dan menawarkan untuk memperkosa lusinan orang asing saat dia tertidur lelap, selama hampir 10 tahun.
Pengacara mantan suaminya, Béatrice Zavaro, mengatakan setelah putusan tersebut bahwa kliennya, yang kini berusia 72 tahun, telah memperhatikan hasilnya dan belum memutuskan apakah dia akan mengajukan banding.
Setelah hukuman dijatuhkan, Giselle Pellicott menyatakan harapannya bahwa cobaan berat yang dialaminya dan dampaknya akan mengubah masyarakat.
“Hari ini saya yakin pada kemampuan kita untuk membangun masa depan bersama di mana setiap orang, perempuan dan laki-laki, dapat hidup harmonis dengan rasa hormat dan saling pengertian,” kata Pellicote, 72 tahun, pada akhir persidangan.
Ia menambahkan, ia berharap masyarakat bisa menerima kontroversi yang terjadi selama persidangan.
“Terakhir, saya memikirkan para korban tak dikenal yang kisahnya seringkali tidak diketahui. Saya ingin mereka tahu bahwa kita memiliki perjuangan yang sama,” kata Pellicott.
Para juri juga menyatakan 50 terdakwa bersalah, dan putusan serta hukuman dibacakan secara berurutan di ruang sidang yang penuh sesak. Hampir semuanya dihukum karena pemerkosaan.
Hakim menjatuhkan hukuman tiga sampai 15 tahun penjara kepada 50 terdakwa lainnya. Sebagian terpidana akan dibebaskan karena sudah menjalani masa tahanan.
Hukuman ini kurang dari apa yang dituntut oleh jaksa penuntut. Mereka menuntut hukuman penjara empat hingga 18 tahun bagi 50 pria tersebut, yang dikatakan berusia antara 21 dan 68 tahun pada saat melakukan pelanggaran.
Saat ditanya apakah dia puas dengan hukuman tersebut, Giselle Pellicote mengatakan dia menghormati hukuman tersebut.
Ia mengaku tidak pernah menyesali keputusannya menggelar sidang di depan umum. “Persidangan ini merupakan cobaan yang sangat sulit,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia juga berjuang demi keluarganya: “Ini benar-benar membuat saya memikirkan tentang cucu-cucu saya.”
Pengacara Gisèle Pelicot, Antoine Camus, mengatakan: “Setiap orang telah berkontribusi, dengan caranya masing-masing, pada tingkatnya masing-masing, terhadap kengerian ini, pada kemartiran wanita ini.”
Selama persidangan besar-besaran, pengadilan mendengarkan bagaimana Dominique Pellicott menghubungi pria di platform online dan merekam pelecehan tersebut dalam ratusan video dan foto.
Banyak dari terdakwa berpendapat bahwa mereka yakin Pellicott menyetujui hubungan seksual tersebut dan hanya berpura-pura tidur.
Penyidik menduga masih ada belasan pelaku lainnya yang belum teridentifikasi.
Giselle Pellicott yakin dia telah menjadi korban sekitar 200 pemerkosaan.
Persidangan yang telah berlangsung sejak September ini telah mengejutkan Prancis dan memperbarui perdebatan mengenai hukum pidana kekerasan seksual.