
Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, mendapatkan hampir dua pertiga energinya dari energi terbarukan tahun lalu, sebuah analisis menunjukkan.
Energi terbarukan, termasuk pembakaran kayu untuk energi dan limbah, menyediakan 63 persen listrik ke jaringan listrik pada tahun lalu, menurut Statistik Dari Fraunhofer ISE, kelompok penelitian tenaga surya.
Pembangunan tenaga surya di Jerman terus melampaui target pemerintah, dan kini mencapai 14 persen pembangkit listrik tenaga surya. Angin merupakan sumber listrik ramah lingkungan terbesar, menyumbang 33 persen pembangkitan listrik, meskipun pembangkit listrik tenaga angin baru sedang dibangun lebih lambat dari yang direncanakan. Seiring dengan pembangkit listrik baru yang terbarukan, Jerman juga mengalami peningkatan penyimpanan baterai karena pemilik rumah memasang baterai bersama dengan panel surya di atap.
Ketika tenaga surya dan angin semakin menggantikan batu bara dalam jaringan listrik, emisi pun menurun. Emisi sektor ketenagalistrikan Jerman telah berkurang setengahnya dalam satu dekade terakhir. Meski begitu, para kritikus mengatakan negara ini masih bisa berbuat lebih banyak untuk mengurangi jejak karbonnya. Pada tahun 2023, Jerman mati Pembangkit listrik tenaga nuklir terakhir di negara ini kehilangan sumber energi bersih yang signifikan. Pada tahun 2024, terjadi peningkatan signifikan dalam penggunaan gas alam untuk listrik.
Juga di Yale E360
Apakah dukungan terhadap energi bersih dapat bertahan terhadap perubahan arah politik?