Tentara Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah melakukan serangan udara yang menghancurkan pos komando Hamas di bekas kompleks sekolah di Jabalia di Jalur Gaza utara.

Tidak ada laporan mengenai tewas atau terlukanya pejuang Hamas atau korban lainnya dari pihak Israel.

Namun, kantor berita Palestina di Tepi Barat, Wafa, melaporkan, mengutip sumber-sumber Palestina, bahwa setidaknya delapan orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan terhadap kompleks tersebut.

WAFA mengatakan keluarga pengungsi tersebut berlindung di bekas sekolah.

Militer Israel menggambarkan serangan itu sebagai serangan presisi dan mengatakan bahwa tindakan telah diambil sebelumnya untuk membatasi risiko korban sipil.

Dalam insiden lain di Jabalia, tiga pejuang bersenjata tewas ketika sebuah drone terlihat meninggalkan terowongan, menurut tentara Israel.

Tim penyelamat terhambat oleh kekurangan bahan bakar dan suku cadang

Layanan pemadam kebakaran dan penyelamatan hanya beroperasi sebagian di Gaza yang dilanda perang, kata otoritas pertahanan sipil setempat pada hari Sabtu.

Menurut pernyataan dari otoritas yang dikuasai Hamas, beberapa kendaraan darurat di Gaza dan kota Khan Yunis tidak lagi beroperasi karena tidak ada suku cadang untuk pemeliharaannya.

Gudang suku cadang dan bengkel dihancurkan oleh serangan udara Israel selama perang, katanya.

Selain itu, kekurangan bahan bakar yang parah telah menyebabkan lebih dari separuh kendaraan penyelamat di Jalur Gaza tidak efektif, katanya.

Pertahanan Sipil telah mengimbau lembaga-lembaga kemanusiaan regional dan internasional untuk segera membawa suku cadang dan peralatan ke Gaza sehingga transportasi layanan darurat dapat dipertahankan.

Perang Gaza dipicu oleh serangan pimpinan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan militan Palestina membunuh hampir 1.200 orang dan menculik 250 orang lainnya di Jalur Gaza.

Israel menyerang Gaza dengan serangan udara dan menanggapinya dengan mengirimkan pasukan darat ke daerah kantong pantai yang tertutup itu dengan tujuan mengalahkan kelompok ekstremis Hamas, yang hingga saat itu menguasai Gaza.

Menurut perkiraan Palestina, sekitar 46.000 orang telah terbunuh di Gaza sejak perang dimulai.

Source link