Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengunjungi pasukan Jerman di wilayah Kurdistan utara Irak pada hari Kamis.
Pistorius juga bertemu dengan presiden regional Nechirvan Barzani di ibu kota regional Erbil untuk membahas keterlibatan militer Jerman di Irak.
Sekitar 300 tentara Jerman ditempatkan di Irak dan Yordania sebagai bagian dari misi NATO di Irak dan Operasi Inherent Solution yang dipimpin AS melawan kelompok teroris ISIS.
Kampanye melawan ISIS telah menjadi fokus perhatian baru dalam beberapa hari terakhir setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah, dan para pengamat memperingatkan bahwa kelompok tersebut dapat mengambil keuntungan dari kekosongan kekuasaan.
Pistorius pada hari Kamis menanggapi laporan bahwa angkatan laut Rusia telah mundur dari pangkalannya di pelabuhan Tartus, Suriah.
Meskipun ia tidak dapat mengkonfirmasi penarikan diri tersebut, Pistorius mengatakan pengabaian Moskow terhadap rezim al-Assad adalah bukti bahwa “Rusia secara eksklusif, dan selalu, fokus pada dirinya sendiri dan kepentingannya sendiri.”
“Jadi kita tidak bisa menutup kemungkinan bahwa ini adalah penarikan permanen,” tambahnya.
Pangkalan Rusia di Tartus digunakan untuk mendukung pasukan al-Assad. Hal ini juga penting bagi peran Moskow di Afrika Utara dan wilayah Sahel, namun media AS melaporkan bahwa kapal-kapal Rusia telah mundur dari wilayah tersebut.