
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gavir pada Kamis mengancam akan meninggalkan pemerintahan koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Dalam konferensi pers, dia mengkritik bahwa perjanjian dengan kelompok Islam Palestina Hamas, yang diumumkan oleh para mediator pada Rabu malam, akan memungkinkan kelompok teroris di Gaza untuk berkumpul kembali dan sekali lagi menimbulkan ancaman bagi penduduk Israel selatan.
Kesepakatan tersebut, yang dicapai setelah berbulan-bulan perundingan tidak langsung, melibatkan proses multi-tahap yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas. Kesepakatan itu akan berlaku mulai pukul 10.15 GMT pada hari Minggu
Netanyahu belum mengonfirmasi kesepakatan tersebut. Pembicaraan berlanjut di ibu kota Qatar, Doha, pada hari Kamis, dengan beberapa rincian yang belum terselesaikan.
Pertemuan kabinet keamanan Israel dan seluruh pemerintahan, yang semula direncanakan pada hari Kamis, telah ditunda. Organisasi-organisasi ini belum meratifikasi Perjanjian Gaza.