Ukraina ingin meningkatkan ekspor lebih lanjut pada tahun keempat perang yang dimulai oleh Rusia, kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam video hariannya yang disiarkan pada hari Kamis.
Negara ini telah berhasil meningkatkan ekspor sebesar 15% pada tahun 2024, kata Zelensky, seraya menambahkan bahwa mengamankan rute ekspor melintasi Laut Hitam sangat penting untuk perdagangan luar negeri.
Presiden memperkirakan ekspor tahun lalu mencapai lebih dari $41 miliar.
Menurut Kementerian Ekonomi Kyiv, ekspor utama Ukraina meliputi minyak bunga matahari, jagung, gandum, kedelai, dan bijih besi.
Sektor pertanian telah lama menggantikan industri metalurgi sebagai sektor ekspor utama, terutama karena pendudukan Rusia atas kawasan industri di Ukraina timur.
Ukraina telah menangkis invasi besar-besaran oleh Rusia sejak Februari 2022.
Sebelumnya, pada tahun 2021, ekspor produk Ukraina setara dengan total sekitar $70 miliar, menurut Kantor Statistik Nasional.
Namun, bahkan sebelum perang, menurut Dana Moneter Internasional (IMF), Ukraina adalah negara termiskin di Eropa dalam hal pendapatan per kapita.
Dalam pidatonya, Zelensky menggambarkan Suriah sebagai mitra baru dan membuka kemungkinan untuk melanjutkan hubungan diplomatik dengan negara tersebut setelah jatuhnya pemerintahan Assad pada bulan Desember.
Menteri Luar Negeri Andriy Sibiha baru-baru ini melakukan perjalanan ke Damaskus bersama Menteri Pertanian Vitaly Koval untuk melakukan pembicaraan dengan penguasa baru Suriah.
Zelensky mengatakan, hubungan perdagangan dengan Lebanon dan negara-negara Afrika harus diperkuat.