Beberapa negara Arab menyambut baik pengumuman perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza.
“Dengan pengumuman ini, babak berdarah dalam sejarah rakyat Palestina, yang sangat menderita akibat agresi Israel, berakhir,” kata Najib Mikati, perdana menteri sementara Lebanon.
Kementerian Luar Negeri UEA menggambarkan perjanjian tersebut sebagai cara untuk meringankan situasi mengerikan di Gaza. Menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke daerah kantong pantai yang terkepung, kementerian tersebut meminta kedua belah pihak untuk menjunjung tinggi perjanjian guna mengakhiri penderitaan para sandera dan tahanan Palestina.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman al-Safadi menekankan perlunya tindakan internasional untuk mengatasi apa yang ia gambarkan sebagai bencana kemanusiaan akibat serangan Israel. Dia menegaskan kembali komitmen Yordania untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan kepada para korban.
Warga Palestina merayakannya di jalan-jalan Khan Younis setelah pengumuman perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kesepakatan itu, yang diumumkan dalam konferensi di ibu kota Qatar, Doha, bertujuan untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan pertempuran di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. Abed Rahim Khatib/dpa