Setidaknya satu orang tewas dan 25 lainnya luka-luka dalam serangan rudal dan pesawat tak berawak semalaman di kota garis depan Zaporizhia di tenggara Ukraina, kata pemerintah setempat pada Kamis pagi.

“Salah satunya adalah bayi laki-laki berusia 2 bulan,” tulis Gubernur Ivan Fedorov dalam telegram. Dia merilis gambar bangunan tempat tinggal yang rusak.

Ia juga melaporkan bahwa fasilitas pasokan energi serta pembangkit listrik dan pemanas terkena dampaknya, dan 20.000 orang tidak mendapatkan listrik dan 17.000 orang tidak memiliki pemanas.

Pihak berwenang mengatakan korban luka termasuk pekerja layanan darurat dan pekerja perbaikan dari pemasok energi, yang berusaha memperbaiki kerusakan akibat serangan awal ketika mereka terjebak dalam gelombang kedua.

Fedorov melaporkan bahwa serangan semalam itu berlangsung selama enam jam.

Zaporizhzhya terletak di wilayah yang dikuasai Ukraina, hanya 30 kilometer dari depan. Pasukan Rusia berulang kali menembaki kota tersebut.

Kremlin, yang membenarkan perangnya selama hampir tiga tahun di Ukraina timur dengan alasan melindungi penduduk berbahasa Rusia, mencaplok Donetsk dan Luhansk serta wilayah Kherson dan Zaporizhia yang sebagian dikuasainya pada musim gugur 2022.

Sebagai imbalan atas pembicaraan damai, Moskow menuntut penarikan pasukan Ukraina dari seluruh Zaporizhia.

Tentara Ukraina yang tewas di Donetsk didakwa

Pihak berwenang Kiev mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka sedang menyelidiki dugaan pembunuhan enam tentara Ukraina yang ditangkap oleh pasukan Rusia.

Kantor kejaksaan Kiev mengatakan pembunuhan tawanan perang diyakini terjadi ketika pasukan Rusia merebut posisi di wilayah Donetsk timur Ukraina.

Dalam kasus-kasus sebelumnya, kecurigaan itu didasarkan pada video yang beredar di jaringan media sosial. Tindakan tersebut dilaporkan difilmkan oleh tentara Rusia sendiri.

Eksekusi tawanan perang merupakan pelanggaran serius terhadap Konvensi Jenewa dan merupakan kejahatan perang, kata jaksa dalam sebuah pernyataan.

Tidak disebutkan kapan pembunuhan itu terjadi.

Dengan kemajuan tentara Rusia yang tiada henti di Ukraina timur, semakin banyak tentara Ukraina yang dieksekusi meski menyerah kepada Rusia, menurut Kiev.

Komisioner hak asasi manusia di parlemen Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan sesaat sebelum akhir tahun lalu bahwa setidaknya 109 tawanan perang dibunuh dengan cara ini pada tahun 2024.

Pasukan takut akan pengepungan di Donetsk

Pasukan Ukraina berada di bawah ancaman akan dikepung oleh pasukan Rusia di garis depan wilayah Donbass, kata seorang pejabat militer pada Kamis.

Seorang juru bicara militer mengatakan di televisi Ukraina hari Kamis bahwa situasi di dekat kota Velika Novosilka dalam keadaan sulit.

“Ada risiko pengepungan operasional,” katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan Ukraina menggunakan tembakan artileri untuk mencegahnya.

Sebelum perang, Velika Novosilka adalah kota pedesaan berpenduduk sekitar 5.300 jiwa. Ini menandai wilayah garis depan paling barat daya Donetsk.

Pusat kota masih dipertahankan oleh Ukraina.

Sementara itu, pihak berwenang di wilayah Kharkiv di Ukraina timur memerintahkan evakuasi paksa di 16 desa. Anak-anak dan keluarga mereka harus meninggalkan daerah tersebut ketika pihak Rusia semakin intensif melakukan penembakan.

Dalam laporan situasinya pada Kamis sore, Staf Umum Ukraina mencatat 82 serangan Rusia di semua sektor garis depan.

Lebih dari separuh serangan ditujukan ke kota Pokorovsk dan sekitarnya, yang telah diserang selama berbulan-bulan, tulis militer di Facebook.

Seorang pria memeriksa kehancuran akibat serangan rudal Rusia di Zaporizhia. Rusia menembakkan empat rudal pada Kamis pagi, menewaskan satu orang dan melukai puluhan lainnya. -/Ukrainform/dpa

Source link