Seorang diplomat senior Taliban meminta komunitas internasional untuk membantu Afghanistan pulih pada pertemuan di Kabul pada hari Minggu, menekankan kehancuran yang disebabkan oleh konflik selama beberapa dekade.

Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Politik Shir Mohammad Abbas Stanekzai meminta PBB dan LSM internasional untuk memberikan bantuan ke Afghanistan dalam bentuk bantuan teknis, inisiatif pembangunan ekonomi, dan kerja sama pertanian.

Beliau secara khusus berbicara kepada negara-negara yang terlibat secara militer di Afghanistan, dengan menyatakan bahwa mereka mempunyai kewajiban moral untuk membantu membangun kembali negara tersebut berdasarkan Perjanjian Doha.

Stanekzai secara tidak langsung menunjuk pada negara-negara NATO yang mengambil bagian dalam operasi yang dipimpin AS, mengklaim bahwa selama 20 tahun negara-negara ini telah mengebom Afghanistan dan melakukan misi militer yang menyebabkan hilangnya nyawa dan kehancuran negara tersebut.

“Bekerja sama dengan Afghanistan di segala bidang, terutama di bidang politik, ekonomi, pertanian, dan kedokteran, sehingga Afghanistan bisa mandiri,” ujarnya.

Amerika Serikat dan Taliban menandatangani perjanjian perdamaian di Doha yang mengakhiri pendudukan AS di Afghanistan dan kembalinya kekuasaan Taliban pada Agustus 2021.

Sejak itu, pemerintahan Taliban telah mencari pengakuan dan dukungan internasional, namun juga menghadapi kritik atas pemerintahannya. Akibatnya, belum ada negara yang secara resmi mengakui pemerintahan Taliban.

Taliban telah melarang anak perempuan dan perempuan untuk belajar setelah sekolah dasar. Namun, di beberapa wilayah di negara ini, perempuan dan anak perempuan masih bersekolah di sekolah agama, serta sekolah kebidanan, kedokteran gigi, dan keperawatan.

Pihak berwenang Taliban awalnya mengatakan larangan itu adalah “penangguhan sementara” yang akan diselesaikan setelah terciptanya lingkungan yang aman bagi anak perempuan untuk bersekolah, namun sejauh ini belum ada perubahan.

Beberapa pejabat Taliban, termasuk Stanekzai, telah menyatakan dukungannya untuk membuka kembali sekolah bagi anak perempuan, namun belum ada kemajuan dalam hal ini.

“Karena kita telah mengalahkan dua negara adidaya di dunia dalam 40 tahun terakhir dan membebaskan negara kita… Hari ini, tahap jihad kita selanjutnya adalah kemajuan dan kemakmuran negara kita. Kemarin kita melakukan jihad bersenjata, hari ini kita melakukan jihad bersenjata. jihad ekonomi, ilmu pengetahuan dan politik,” kata Stanekzai pada pertemuan tersebut.