Tim penyelamat di Tanzania mengatakan mereka berhasil menjalin kontak dengan orang-orang yang terjebak sehari setelah sebuah bangunan empat lantai runtuh di kota terbesarnya, Dar es Salaam.
Mereka berhasil mengirimkan pasokan air, glukosa, dan oksigen melalui celah kecil di puing-puing.
Suara ketukan terdengar dari dalam gedung di kawasan Kariyaku Bazaar yang sibuk di kota itu.
Lima orang dilaporkan tewas, dan sejauh ini 77 orang berhasil diselamatkan hidup-hidup.
Kerumunan besar penonton bertepuk tangan ketika tim penyelamat membawa korban yang selamat dengan tandu melewati tumpukan besar puing-puing beton untuk membawa mereka ke rumah sakit.
Komisaris regional Dar es Salaam Albert Chalamila mengatakan kepada surat kabar The Citizen bahwa tujuh orang diselamatkan dari ruang bawah tanah gedung pada hari Minggu.
“Kami berharap lebih banyak lagi korban selamat yang bisa ditemukan,” katanya.
Tidak jelas berapa banyak yang terjebak.
Perdana Menteri Kassim Majaliwa mengatakan pihak berwenang tidak akan menunggu sampai “kami yakin bahwa kami telah mampu menyelamatkan setiap orang atau jiwa yang terperangkap di reruntuhan”.
Ratusan petugas pertolongan pertama menggunakan palu godam dan tangan kosong untuk membersihkan puing-puing setelah bangunan tersebut pertama kali runtuh sekitar pukul 09:00 waktu setempat (06:00 GMT) pada Sabtu pagi, kantor berita AFP melaporkan.
Derek dan alat berat lainnya kemudian didatangkan untuk membantu.
Untungnya, bangunan tersebut dirobohkan sebelum area pasar menjadi terlalu sibuk.
Pihak berwenang belum mengetahui penyebab keruntuhan tersebut, namun penyelidikan diperkirakan akan dimulai setelah upaya penyelamatan selesai.
Dar es Salaam adalah salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan laporan mengatakan peraturan pembangunan tidak selalu ditegakkan.
Lebih banyak cerita Tanzania dari BBC:
pergi ke BBCAfrika.com Untuk berita lebih lanjut di benua Afrika.
Ikuti kami di Twitter @bbcafricadi Facebook BBC Afrika Atau di Instagram bbcafrika