Beranda Berita Apa yang terjadi di Benteng Bragg? Kaitan Buruk Matthew Livelsberger dan Shamsud-Din Jabbar dengan Radikalisasi

Apa yang terjadi di Benteng Bragg? Kaitan Buruk Matthew Livelsberger dan Shamsud-Din Jabbar dengan Radikalisasi

0
Apa yang terjadi di Benteng Bragg? Kaitan Buruk Matthew Livelsberger dan Shamsud-Din Jabbar dengan Radikalisasi

Apa yang terjadi di Benteng Bragg? Kaitan Buruk Matthew Livelsberger dan Shamsud-Din Jabbar dengan Radikalisasi
FBI sedang menyelidiki kemungkinan hubungan antara ledakan cybertruck dan serangan di New Orleans, karena Matthew Livelsberger dan Shamsud Din Jabbar bertugas di pangkalan militer yang sama.

Benteng BraggUnit ini merupakan rumah bagi unit operasi psikologis elit Angkatan Darat AS dan mendapat sorotan tajam dari publik dan media menyusul serangkaian insiden meresahkan yang melibatkan mantan personelnya. Milyarder Elon Musk Dia menambahkan bahan bakar ke dalam api dengan menanggapi spekulasi online dengan komentar samar: “Pertanyaan bagus.”
Kontroversi terkonsentrasi Matthew Livelsberger Dan Syamsud-Din JabbarDua veteran yang bertugas di Fort Bragg dan kemudian terlibat Insiden kekerasan. Livelsberger, seorang Baret Hijau dengan masa kerja 19 tahun, telah dikaitkan dengan ledakan Tesla Cybertruck di Las Vegas.
Jabbar, yang juga bertugas di Afghanistan dari tahun 2009 hingga 2010, dikaitkan dengan serangan di New Orleans. Layanan mereka yang tumpang tindih di Fort Bragg menimbulkan pertanyaan tentang apakah lingkungan pangkalan atau aktivitas psikologis mempengaruhi tindakan mereka.

Menambah intrik, kedua veteran tersebut mendukung mantan Presiden Donald Trump, yang mengarah pada teori aktivitas psikis atau politik yang meluas. Kritikus menunjuk pada sejarah kerja sama Fort Bragg dengan CIA dan keterlibatannya dalam program pelatihan psikologis tingkat tinggi sebagai faktor yang mungkin.

Yang lebih memperumit cerita ini adalah referensinya Ryan RoutTrump mengunjungi Fort Bragg 100 kali sebelum mencoba membunuhnya. Koneksi Routh, serta tindakan Livesberger dan Jabbar, telah menimbulkan spekulasi tentang jaringan ekstremis yang memiliki hubungan dengan pangkalan tersebut.

Peran Fort Bragg sebagai tempat pelatihan operasi psikologis telah menyebabkan beberapa orang mempertanyakan apakah personelnya lebih rentan terhadap manipulasi atau apakah proses seleksinya menargetkan individu yang rentan terhadap radikalisasi. Tuduhan ini belum terkonfirmasi, namun telah meningkatkan minat publik terhadap operasi dan pemantauan pangkalan militer tersebut.



Source link