Taiwan telah mendeteksi 9 pesawat Tiongkok dan 6 kapal di sekitar wilayahnya
Gambar Representatif (Kredit Gambar: ANI)

Taipei: Kementerian Pertahanan Nasional (MSD) Taiwan melihat sembilan pesawat Tiongkok dan enam kapal angkatan laut di sekitar pulau itu pada pukul 6 pagi (UTC+8) pada hari Minggu.
Empat dari pesawat tersebut melintasi garis median dan memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) barat daya dan timur Taiwan.
Melalui postingan di X, MND menulis, “Pada pukul 6 pagi hari ini (UTC+8) 9 pesawat PLA dan 6 kapal PLAN terlihat beroperasi di sekitar Taiwan.”
“Penerbangan 4 melintasi garis median dan memasuki ADIZ barat daya dan timur Taiwan. Kami memantau situasi dan merespons dengan tepat,” tambah postingan tersebut.

Pada hari Sabtu, MND melihat 17 pesawat dan enam kapal angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) beroperasi di sekitar pulau tersebut. Tiga belas pesawat melintasi garis median dan memasuki ADIZ barat daya Taiwan.
Dalam beberapa minggu terakhir, Tiongkok secara nyata meningkatkan kemampuannya untuk menyerang pantai Taiwan dengan peralatan angkatan laut baru yang inovatif. Hal ini termasuk penugasan resmi armada Landing Helicopter Assault (LHA) dalam jumlah besar, yang tidak dimiliki angkatan laut lain di dunia, dan produksi massal dermaga jembatan terapung untuk membantu menurunkan muatan kapal selama pendaratan di pantai. Kedua jenis peralatan tersebut merupakan indikasi kuat bahwa Tiongkok serius untuk menginvasi Taiwan suatu hari nanti.
Masalah Taiwan-Tiongkok merupakan perselisihan geopolitik yang kompleks dan berkepanjangan yang berpusat pada kedaulatan Taiwan. Secara resmi dikenal sebagai Republik Tiongkok (ROC), Taiwan menjalankan sistem pemerintahan, militer, dan ekonominya sendiri, yang beroperasi sebagai negara merdeka secara de facto.
Namun, Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan bersikeras pada kebijakan “Satu Tiongkok”, yang menegaskan bahwa hanya ada satu Tiongkok dengan Beijing sebagai ibu kotanya.
Hal ini memicu ketegangan selama beberapa dekade, terutama Perang Saudara Tiongkok (1945–1949), ketika pemerintah Republik Tiongkok mundur ke Taiwan setelah Partai Komunis yang dipimpin oleh Mao Zedong menguasai daratan Tiongkok.
Beijing secara konsisten menyatakan tujuannya untuk bersatu kembali dengan Taiwan, menggunakan tekanan diplomatik, ekonomi dan militer untuk mengisolasi Taiwan secara internasional. Sementara itu, Taiwan, yang didukung oleh sebagian besar penduduknya, terus menegaskan kemerdekaannya.



Source link