Presiden terpilih AS Donald Trump pada hari Kamis sangat menentang penggunaan rudal jarak jauh yang dipasok AS oleh Ukraina untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia.
Mengacu pada statusnya sebagai “Person of the Year” dalam sebuah wawancara dengan majalah Time, Trump menyebut praktik tersebut “gila”, dan menunjukkan bahwa hal tersebut dapat memperburuk perang yang sedang berlangsung.
“Ini gila. Ini gila. Saya sangat tidak setuju dengan pengiriman rudal ratusan mil ke Rusia. Mengapa kita melakukan itu? Kita meningkatkan perang ini dan memperburuknya,” katanya.
Komentar tersebut menyusul keputusan Presiden Joe Biden baru-baru ini untuk mencabut larangan AS terhadap Ukraina dalam mengerahkan rudal jarak jauh seperti ATACMS. Menurut Reuters, langkah tersebut dilaporkan sebagai respons terhadap pengerahan 15.000 tentara Korea Utara ke medan perang oleh Rusia.
Meskipun Trump mengkritik serangan rudal tersebut, dia berjanji tidak akan meninggalkan Ukraina. “Saya ingin membuat kesepakatan, dan satu-satunya cara Anda bisa membuat kesepakatan adalah dengan tidak pergi,” tegasnya.
Trump telah berulang kali menyebutkan niatnya untuk segera mengakhiri konflik yang sudah berlangsung hampir tiga tahun ini, namun tidak menjelaskan secara spesifik, dan mengatakan bahwa “rencananya yang sangat bagus” akan kehilangan nilai jika diungkapkan sebelum waktunya.
Seperti dilansir AFP, Trump menegaskan kembali bahwa dukungan Washington terhadap Ukraina sangat penting dan dapat menjadi pengaruh untuk mengakhiri perang. Namun, pendiriannya telah memicu kekhawatiran di Kyiv, di mana para pejabat khawatir tentang kemungkinan terjadinya perjanjian damai.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini bertemu dengan Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris, di mana ia menekankan perlunya jaminan keamanan yang lebih kuat di Ukraina. Menggemakan komentar Trump mengenai kebutuhan mendesak untuk menghentikan pertumpahan darah, Zelensky juga menyoroti jumlah korban jiwa di kedua belah pihak.
Perang akan meningkat setelah Rusia baru-baru ini mengerahkan rudal hipersonik Oreshnik sebagai pembalasan atas serangan Ukraina di wilayah Rusia. Sementara itu, AS telah meningkatkan dukungannya dan mengumumkan paket senjata senilai $988 juta ke Ukraina pada Sabtu lalu.
Ketika ditanya apakah ia telah menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pemilu, Trump menolak berkomentar, dan menyebutnya “tidak pantas.” Perang tampaknya memasuki fase kritis dan berbahaya, dengan kedua belah pihak meningkatkan upaya militer mereka.
FOTO FILE: Presiden terpilih AS Donald Trump (Kredit gambar: AP)