Seorang pria telah ditangkap di pantai paling terkenal di Australia karena mengenakan kemeja anti-Israel yang diduga ‘ofensif’.
Pria tersebut, yang belum diidentifikasi secara resmi, dihadang oleh polisi di Pantai Bondi Sydney karena mengenakan kemeja ‘provokatif’ sekitar pukul 12.50 pada hari Minggu.
Kaos tersebut menampilkan bendera Israel di samping tulisan ‘f**k Israel’ dan ‘f**k zionism’.
Adegan tersebut terjadi di depan kerumunan besar pengunjung pantai yang berbondong-bondong ke Bondi untuk menghindari panas saat suhu melonjak hingga mencapai 30 derajat Celcius pada hari Minggu.
Ketua eksekutif Asosiasi Yahudi Australia Robert Gregory mengklaim bahwa pria tersebut, yang diketahui adalah putra mantan menteri Partai Buruh, diduga terlihat mengenakan kaus tersebut beberapa kali sebelum penangkapannya.
Dia menambahkan bahwa banyak penduduk setempat pernah melihatnya mengenakan kaos tersebut, karena Bondi dan daerah sekitarnya di timur Sydney adalah pusat komunitas Yahudi di kota tersebut.
“Komunitas Yahudi menghadapi gelombang intimidasi dan vandalisme selama setahun terakhir,” kata Gregory kepada Daily Mail Australia.
‘Pria ini telah berulang kali mengenakan kemeja yang dirancang untuk mengganggu warga di timur Sydney.
‘Hari demi hari, dia terlihat di lingkungan tempat tinggal banyak orang Yahudi yang bangga, termasuk Double Bay dan Bondi.
Seorang pria ditangkap di Bondi pada hari Minggu setelah mengenakan kemeja yang diduga menyinggung (foto) di sepanjang tepi pantai
Pria, yang belum diidentifikasi secara resmi, dihadang polisi di Pantai Bondi Sydney karena mengenakan kemeja ‘provokatif’.
“Mengingat latar belakangnya, sulit dipercaya dia tidak memiliki seragam lain. Pasti ada sesuatu yang kurang sehingga membuat pria seusia itu begitu putus asa mencari perhatian.’
Juru bicara Kepolisian NSW mengkonfirmasi kepada Daily Mail Australia bahwa pria tersebut ‘dibawa ke Kantor Polisi Waverley dan didakwa dengan dua tuduhan berperilaku ofensif di/dekat tempat umum dan menguntit/mengintimidasi dengan niat takut menyakiti fisik’.
Gregory mengklaim kausnya telah menyebabkan penderitaan besar bagi keluarga-keluarga Yahudi di pinggiran timur Sydney.
“Dia tampil sebagai pemandangan yang buruk, terutama bagi keluarga dan anak-anak, yang dihadapkan pada kebencian dan kata-kata makian yang dia pamerkan,” katanya.
‘Komunitas Yahudi adalah komunitas yang damai dan taat hukum, jadi jika dia ingin menimbulkan perselisihan, kemungkinan besar dia tidak akan berhasil.’
Pria tersebut kemudian didakwa dengan dua tuduhan berperilaku ofensif di/dekat tempat umum dan menguntit/mengintimidasi dengan tujuan takut menyakiti fisik’.
Pria itu diberi jaminan untuk hadir di hadapan Pengadilan Lokal Waverley pada 22 Januari 2025.
Daily Mail Australia telah menghubungi pria tersebut untuk memberikan komentar.