“Serangan teroris” tersebut dilakukan oleh “geng-geng yang dikendalikan oleh Serbia,” klaim perdana menteri wilayah separatis tersebut.
Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti menuduh pihak berwenang Serbia berada di balik ledakan di sebuah kanal yang memasok air ke dua pembangkit listrik tenaga batu bara di wilayah terpencil tersebut.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jumat malam, Kurti berbicara tentang serangan di jalur air Iber-Lepenac dekat kota Zubin Potok. Ia memperingatkan, sebagian wilayah di wilayah tersebut mungkin akan mengalami pemadaman listrik jika kerusakan yang disebabkan oleh ledakan tersebut tidak segera diperbaiki.
“Ini adalah serangan kriminal dan teroris yang bertujuan merusak infrastruktur penting kita,” Perdana Menteri Dr.
pengeboman “Dilakukan oleh para profesional. Kami yakin itu berasal dari geng yang beroperasi di Serbia,” Dia mengaku tanpa memberikan bukti apa pun.
Dalam postingannya di X, Kurti berjanji akan memerintah di Pristina “Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban.”
Tidak ada korban jiwa atau cedera yang dilaporkan dalam ledakan tersebut, yang juga mempengaruhi pasokan air di daerah terpencil.
Pemerintah Beograd belum mengomentari insiden tersebut.
Serbia List, sebuah kelompok yang mewakili kepentingan minoritas Serbia di Kosovo yang mayoritas penduduknya keturunan Albania, mengatakan kepada media bahwa terusan tersebut telah diserang. “Sepenuhnya bertentangan dengan kepentingan rakyat Serbia.”
Partai tersebut mengajukan tuntutan “penyelidikan mendesak” Pasukan Penjaga Perdamaian Internasional (KFR) yang dipimpin NATO dan misi sipil Uni Eropa di wilayah yang memisahkan diri (EULEX) meledak.
Duta Besar AS untuk Kosovo Jeff Hovenier menulis di X bahwa Washington menawarkan “Dukungan penuh kepada Pemerintah Kosovo untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan kriminal ini diidentifikasi dan dimintai pertanggungjawaban.”
Utusan Uni Eropa untuk wilayah tersebut, Ivo Orav, juga mengutuk serangan tersebut dan menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Ledakan di kanal Ibar-Lepenac merupakan serangan ketiga di Kosovo pada pekan ini. Pada hari Selasa, penyerang tak dikenal melemparkan dua granat ke kantor polisi di kota Jivekan, sebelah utara wilayah tersebut. Ada kerusakan pada barang tapi tidak ada kerusakan.
Keesokan harinya, sebuah gedung kota di Jévecan juga menjadi sasaran granat. Serangan itu menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan dan empat mobil yang diparkir di luarnya, kata polisi.
Amerika Serikat dan sekutunya mengakui Kosovo sebagai negara berdaulat pada tahun 2008 setelah provinsi tersebut mendeklarasikan kemerdekaan. Beograd masih menganggap wilayah tersebut sebagai bagian dari Serbia, begitu pula Rusia, Tiongkok, dan negara-negara lain.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial: