Krisis Kualitas Udara Bangkok: Lebih dari 350 sekolah ditutup di kota

Polusi udara di Bangkok, Thailand memaksa lebih dari 350 sekolah tutup pada hari Jumat, jumlah tertinggi sejak tahun 2020, yang berdampak pada ribuan siswa. Kota ini merupakan kota besar ketujuh yang paling tercemar di dunia Monitor Kualitas Udara iQur.
Tingkat polutan PM2.5, yang merupakan mikropartikel penyebab kanker, laporan berita piri paru AFP.
Polusi udara musiman, termasuk udara musim dingin yang dingin dan stabil, asap dari pembakaran tunggul tanaman, dan asap mobil, telah lama menjadi masalah di Thailand dan banyak negara lain di kawasan ini, AFP melaporkan.
“Pemerintahan Metropolitan Bangkok telah menutup 352 sekolah di 31 distrik karena polusi udara,” kata otoritas tersebut dalam pesan yang dibagikan di grup jalur resminya.
Menteri Dalam Negeri Anutin Charnvirakul memerintahkan larangan pembakaran tunggul, yang berisiko menimbulkan tuntutan hukum. Perdana Menteri Paytongtarn Shinawatra, yang saat ini menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Swiss, menyerukan tindakan yang lebih keras untuk mengatasi polusi, termasuk membatasi pembentukan modal dan mencari kerja sama dengan negara-negara tetangga.
Kota-kota tetangga, Vietnam dan Kamboja, juga termasuk dalam 10 kota besar dengan kompensasi tertinggi di seluruh dunia menurut iCaire, dengan Kota Ho Chi Minh berada di urutan kedua dan Phnom Penh kelima. Namun, Khwe Atitya, juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja, mengatakan kualitas udara di negara itu berada pada tingkat aman, sesuai standar mereka sendiri.
“Negara-negara lain punya standarnya sendiri, Kamboja punya standarnya sendiri untuk menentukan kualitas udara,” katanya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang belum mengeluarkan tindakan darurat apa pun.



Source link