
Miliarder itu juga mengemukakan kemungkinan adanya hubungan antara insiden Las Vegas dan serangan mobil fatal di New Orleans.
Sebuah Tesla Cybertruck meledak di luar Trump International Hotel di Las Vegas pada hari Rabu “mungkin” Suatu tindakan terorisme menurut Elon Musk. Ledakan tersebut menewaskan pengemudi kendaraan listrik dan menyebabkan sedikitnya tujuh orang lainnya luka ringan.
CEO Tesla menuduh bahwa insiden tersebut mungkin terkait dengan serangan mematikan mobil-kuda-dan-menembak di New Orleans, yang menewaskan sedikitnya 15 orang. Dia membuat klaim tersebut dalam sebuah postingan di jaringan media sosialnya X, merujuk pada mobil yang digunakan dalam serangan itu sebagai salah satu mobil tersebut “Bom Bunuh Diri,” Rupanya karena beberapa alat peledak ditemukan di tempat tidurnya.
“Tampaknya ini merupakan tindakan terorisme. Baik Cybertruck maupun pembom bunuh diri F-150 di New Orleans disewa dari perusahaan ride-sharing Turo. Mungkin mereka ada hubungannya,” katanya.
Tampaknya ini merupakan tindakan terorisme. Baik Cybertruck maupun pembom bunuh diri F-150 di New Orleans disewa dari Turo. Mungkin mereka terhubung dalam beberapa hal. https://t.co/MM6ehJO3SG
– Elon Musk (@elonmusk) 1 Januari 2025
Sebelumnya pada hari itu, Musk membantah keras klaim bahwa mobil Tesla sendirilah yang bertanggung jawab atas ledakan di Las Vegas, dan menegaskan hal tersebut “Semua telemetri kendaraan positif pada saat ledakan terjadi.”
“Kami sekarang telah memastikan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dibawa di dalam truk cyber sewaan dan tidak terkait dengan kendaraan. Semua telemetri kendaraan positif pada saat ledakan terjadi,” Musk menulis di postingan sebelumnya di X bahwa penegak hukum mempercayai ledakan tersebut “Mungkin disengaja.”
Truk siber itu meledak tak lama setelah Trump masuk ke area valet hotel. Rekaman CCTV yang beredar online menunjukkan ledakan tersebut merobek tutup kompartemen kargo mobil, dan beberapa ledakan kecil terlihat di area tersebut. Mobil terbakar dan pengemudinya tewas di tempat.
Pihak berwenang sedang menyelidiki ledakan itu sebagai kemungkinan aksi terorisme. Cybertruck itu dilaporkan membawa barang rampasan “Mortir bergaya kembang api,” ABC melaporkan, mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, bahwa mereka telah diberi pengarahan mengenai penyelidikan tersebut. Investigasi difokuskan untuk mengetahui motif di balik insiden tersebut dan menentukan apakah almarhum pengemudi Cybertruck bermaksud memasang bahan peledak.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial: