Hanoi: Vietnam diperkirakan akan membangun kereta api berkecepatan tinggi senilai $67 miliar dari Hanoi ke Kota Ho Chi Minh pada hari Sabtu, yang akan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan dalam bidang infrastruktur dan meningkatkan reputasinya di kalangan investor asing.
Membentang lebih dari 1.500 kilometer (930 mil) dari ibu kota di utara hingga pusat bisnis negara di selatan, jalur kereta api ini akan memangkas waktu perjalanan dengan kereta api saat ini dari 30 jam menjadi sekitar lima jam.
“Majelis Nasional melakukan pemungutan suara untuk menyetujui resolusi mengenai kebijakan investasi untuk proyek kereta api berkecepatan tinggi di poros utara-selatan,” demikian pernyataan di situs parlemen Vietnam.
Wakil Menteri Perencanaan dan Investasi Tran Quoc Phuong sebelumnya menyebut jalur baru ini sebagai “terobosan” dalam infrastruktur negara, yang akan meningkatkan PDB negara tersebut rata-rata 0,97 poin persentase per tahun.
“Merupakan keinginan rakyat dan keinginan sistem politik untuk memiliki jalur kereta api berkecepatan tinggi berstandar internasional,” katanya sebelum persetujuan tersebut.
Jalur kereta api baru ini akan berhenti di 23 stasiun di 20 kota dan provinsi berbeda, sehingga meningkatkan konektivitas antar wilayah.
Proyek ini dijadwalkan hanya memakan waktu delapan tahun – dimulai pada tahun 2027 dan ditargetkan selesai pada tahun 2035 – namun negara ini memiliki sejarah kewalahan dalam hal proyek infrastruktur besar.
