
Seorang pengusaha Inggris didakwa melakukan pembunuhan setelah pengurus rumah tangganya ditemukan tewas di dasar air terjun.
Bankir berusia 34 tahun itu dituduh menghindari polisi di Hong Kong saat ia melarikan diri ke daratan Tiongkok bersama istrinya setelah jenazah wanita tersebut ditemukan.
Korban ditemukan dengan luka serius di kepala di dasar air terjun di Hong Kong, setelah menderita trauma benda tumpul akibat terjatuh yang mengerikan.
Diduga dia tenggelam setelah mengalami luka di kepala dan anggota badan, yang berarti dia tidak meninggal akibat tabrakan tersebut.
Pengusaha tersebut diduga mengunjungi Taman Teluk Air Terjun di dekatnya Aberdeen Dengan pengurus rumah tangga, 25 tahun, sekitar jam 11 malam pada tanggal 27 Oktober.
Lalu dia tiba-tiba meninggalkan tempat itu sendirian dengan taksi setengah jam kemudian.
Inspektur Polisi Sin Kwok Ming mengatakan pakaian almarhum tidak disentuh, sehingga kemungkinan terjadi pertengkaran fisik.
Sen mengatakan, warga Inggris itu dijadikan tersangka karena kelakuannya dan tidak melaporkan kejadian tersebut.
“Banyak hal tentang dia yang sulit dipercaya.
“…Beberapa bukti juga hilang tanpa alasan.
“Semua keadaan ini menunjukkan bahwa ini bukanlah kasus kematian yang wajar.”
POLISI Dia mengidentifikasi pria tersebut dan mengirim pasukan untuk menangkapnya di rumahnya di Ap Li Chau, Hong Kong.
Namun, pada saat itu POLISI Saya tiba di kediaman, dan pasangan itu telah pergi.
Dia ditangkap dua hari kemudian bersama istrinya yang berasal dari Hong Kong, 36 tahun, sekembalinya mereka ke kota tersebut pada tanggal 29 Oktober.
Istrinya menghadapi tuduhan membantu dia dalam upayanya menghindari polisi.
Namun, komplotannya dibebaskan dengan jaminan.
Hubungan sebenarnya antara warga Inggris dan pengurus rumah tangga, dan kejadian sebenarnya yang menyebabkan kejatuhannya yang fatal, masih dalam penyelidikan.
POLISI Mereka sedang menunggu laporan toksikologi untuk menentukan apakah korban mempunyai obat dalam sistem tubuhnya pada saat kematiannya, lapor South China Morning Post.
Juru bicara kepolisian mengonfirmasi bahwa kasus tersebut akan diajukan ke Pengadilan Magistrat Timur pada 1 November.
Pasangan itu ditangkap di stasiun kereta berkecepatan tinggi di West Kowloon.
Pekerja layanan muda tersebut berasal dari Indonesia dan ditemukan mengambang di air sekitar jam 7 pagi pada tanggal 28 Oktober.
Menurut media lokal, warga Inggris dan istrinya yang berasal dari Hong Kong menetap di kota tersebut setelah menikah, di mana mereka menjalankan bisnis kecil-kecilan bersama.