Beranda Berita Siapa Syamsud-Din Jabbar? Tersangka Veteran Angkatan Darat AS dalam Serangan di New Orleans

Siapa Syamsud-Din Jabbar? Tersangka Veteran Angkatan Darat AS dalam Serangan di New Orleans

0
Siapa Syamsud-Din Jabbar? Tersangka Veteran Angkatan Darat AS dalam Serangan di New Orleans

Siapa Syamsud-Din Jabbar? Tersangka Veteran Angkatan Darat AS dalam Serangan di New Orleans
Shamsud-Din Jabbar dan adegannya (Kredit gambar: Agensi)

FBI mengidentifikasi seorang pria berusia 42 tahun Syamsud-Din JabbarAS Veteran tentara Dari Texas, tersangka di balik serangan mematikan di New Orleans pada Hari Tahun Baru. Jabbar, dari Beaumont, Texas, dituduh mengemudikan truk pickup Ford yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan lainnya.
Serangan tersebut, yang berakhir dengan baku tembak dengan polisi, menimbulkan kesedihan dan ketidakpastian atas motivasi di balik kekerasan tersebut.
FBI mengetahuinya bendera ISIS Di dalam truk yang digunakan dalam serangan tersebut, muncul pertanyaan tentang kemungkinan hubungan Jabbar dengan organisasi teroris. Badan tersebut sedang menyelidiki apakah tersangka memiliki hubungan dengan kelompok teroris dan motif keseluruhan di balik serangan tersebut.

Shamsud Din Jabbar dilaporkan menghasilkan $120,000 setahun

Selain bendera, beberapa senjata dan alat peledak rakitan (IED), termasuk pistol dan senapan jenis AR, disita. Pihak berwenang sedang berupaya untuk mengetahui bagaimana Jabbar memperoleh kendaraan sewaan yang digunakan dalam kejahatan tersebut.

Siapa Syamsud-Din Jabbar?
Latar belakang Jabbar terbuka namun tidak jelas. Menurut FBI, dia diberhentikan dengan hormat dari Angkatan Darat AS setelah bertugas sebagai spesialis sumber daya manusia dan IT. Dia sebelumnya bekerja di perusahaan besar termasuk Deloitte, dengan penghasilan sekitar $120.000 per tahun. Meski memiliki kredibilitas yang konsisten, kehidupan pribadi Jabbar diwarnai dengan kekacauan.
Mantan istrinya, Nakedra Charle, dan suaminya saat ini, Dwayne Marsh, berbicara kepada The New York Times tentang perilaku Jabbar yang tidak menentu baru-baru ini, terutama setelah dia masuk Islam. Marsh ingat Jabbar bertindak “gila” pada bulan-bulan menjelang serangan, yang membuat Jabbar tidak mengizinkan kedua putrinya mengunjunginya. Dalam video YouTube tahun 2020, Jabbar membahas latar belakangnya di bidang real estat, menekankan dinas militernya dan ikatan seumur hidupnya dengan Beaumont.

Kesulitan keuangan dan krisis pribadi
Kesulitan keuangan yang dialami Jabbar juga sama. Catatan pengadilan mengungkapkan bahwa dia menghadapi tekanan keuangan yang signifikan, termasuk tunggakan pembayaran rumah sebesar $27.000. Dia telah berhutang kartu kredit sebesar $16.000 untuk menutupi biaya hukum selama perceraian keduanya, sebuah situasi yang sangat membebani dirinya pada bulan-bulan sebelum serangan tersebut. Namun, pergulatan pribadi ini tidak memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang mendorongnya melakukan kekerasan ekstrem tersebut.
Penyerangan dan viktimisasi
Serangan tersebut, yang terjadi pada Hari Tahun Baru, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh kota. Ledakan di Jabbar di lokasi-lokasi penting di French Quarter, New Orleans, menyebabkan puluhan korban, beberapa di antaranya terluka parah. Di antara korban tewas adalah Nikira Cheyenne Deadaux yang berusia 18 tahun, mantan pemain sepak bola Princeton Tiger Bech yang berusia 28 tahun, dan Reggie Hunter yang berusia 37 tahun, ayah dua anak dari Baton Rouge. Keluarga Hunter menggambarkannya sebagai ayah yang penyayang dan pria baik hati yang “tidak pantas menerima ini”.
Kondisi beberapa korban masih belum jelas, namun dua petugas polisi yang terluka dalam penembakan tersebut berada dalam kondisi stabil.
Motifnya masih belum diketahui
Saat penyelidikan berlanjut, FBI sedang menyelidiki apakah Jabbar bertanggung jawab atas serangan tersebut TerorismeMengutip keberadaan bendera ISIS dan ditemukannya IED. Namun, pihak berwenang belum mengetahui sepenuhnya motivasinya. Meskipun beberapa pihak berpendapat bahwa masalah keuangan pribadi atau pengaruh teroris mungkin berperan, gambaran lengkapnya masih belum jelas.
Bagi banyak orang, banyaknya korban jiwa menegaskan kebrutalan serangan tersebut. Shirel Jackson, kerabat salah satu korban, mengatakan, “Apakah itu teroris atau Joe Blow…Louisiana, apa yang mereka lakukan sangat mengerikan. Mereka menghancurkan banyak nyawa.”



Source link