Sebuah perusahaan kendaraan Inggris JaguarPernyataan terbaru dari “Jangan menyalin apa pun,” mendapat kecaman di media sosial karena menampilkan model dan tidak satu pun mobil. Kritikus menyebut iklan tersebut mulai dari “romantis” hingga “peragaan busana untuk orang-orang yang lupa apa yang mereka jual.” Santino PietrosantiGuru pemasaran gadungan yang mengatur rebranding Jaguar yang kontroversial telah menjadi pusat perdebatan sengit mengenai peralihan perusahaan mobil tersebut ke arah inklusivitas dan keberagaman.
Dalam iklan Jaguar berdurasi 30 detik, para model berjalan melalui adegan abstrak sambil menyampaikan frasa seperti “buat bersemangat” dan “hidup hidup”, yang banyak diejek. Tidak ada satu pun mobil Jaguar yang muncul di seluruh iklan. Mengingat reputasi merek tersebut sebagai kendaraan mewah yang sangat elegan, ketidakhadiran ini membuat banyak orang bingung.
Siapa Santino Pietrosanti?
Pietrosanti, penduduk asli AS, mengepalai merek Jaguar. Dia sekarang tinggal di Milton Keynes, Inggris, di mana dia tinggal di rumah seharga £975.000 bersama suaminya yang berkebangsaan Skotlandia, Paul dan cockapoo mereka Mia, lapor The Daily Mail.
Pada Attitude Awards bulan lalu, dengan mengenakan jaket makan malam longgar dan T-shirt tembus pandang, Pietrosanti berbagi visinya untuk perubahan merek tersebut, dan menggambarkan kembalinya Jaguar sebagai “sesuatu yang sangat istimewa.”
“Kami tidak hanya membicarakan mobil baru,” kata Pietrosanti kepada hadirin seperti dikutip The Daily Mail. “Kita berbicara tentang cara berpikir yang baru dan merangkul seluruh spektrum potensi dan kreativitas manusia. Jaguar selalu memperjuangkan orisinalitas yang tak kenal takut, berusaha untuk tidak menjadi tiruan dari apa pun. Dan kami percaya bahwa setiap orang mempunyai potensi untuk menjadi seperti itu. sesuatu yang istimewa, orisinal, dan itulah yang membuat kami kuat.”
Komitmen Pietrosanti terhadap keberagaman
Menurut Pietrosanti, bagian penting dari transformasi Jaguar adalah komitmennya Keberagaman dan inklusi. “Di Jaguar, kami bangga berdiri bersama komunitas LGBTQ+,” ujarnya. Orisinalitas dan kreativitas tumbuh subur di tempat di mana orang bebas menjadi diri mereka sendiri.
Di bawah kepemimpinannya, Jaguar Pride mendirikan 15 kelompok DEI (keberagaman, kesetaraan, dan inklusi), termasuk inisiatif yang berfokus pada perempuan di bidang teknik dan keanekaragaman saraf. Perubahan kebijakan besar-besaran telah diterapkan untuk mendorong kesetaraan dan memastikan tenaga kerja Jaguar mencerminkan keberagaman masyarakat di tempatnya beroperasi, sehingga menciptakan dukungan bagi karyawan yang sedang dalam masa transisi.
Reaksi: Rebranding Jaguar terlalu “terbangun”?
Meskipun ada yang memuji visi PetroSanti mengenai inklusivitas dan pemberdayaan karyawan, ada pula yang mengkritik perubahan citra tersebut sebagai agenda yang “terbangun”. Terlepas dari reaksi buruk tersebut, Pietrosanti tetap teguh pada keyakinannya bahwa komitmen Jaguar terhadap keberagaman tidak hanya akan mendefinisikan ulang mereknya tetapi juga memberdayakan karyawan dan pelanggannya.
“Kita sedang dalam perjalanan transformatif,” kata Pietrosanti, “didorong oleh keyakinan akan keberagaman, inklusi, kreativitas, kebijakan, dan yang paling penting, tindakan.”