Kantor Menteri Luar Negeri Georgia mengatakan pihaknya telah menghentikan serangan dunia maya yang diyakini berasal dari negara asing yang dimaksudkan untuk melumpuhkan situs pemilih yang tidak hadir di negara bagian tersebut.
Tim siber Menteri Luar Negeri AS diberitahu akan adanya lonjakan dramatis dalam upaya mengakses portal surat suara absensi di Georgia pada 14 Oktober. Portal tersebut, yang diperlambat namun tidak ditutup, adalah situs tempat para pemilih meminta surat suara yang tidak hadir.
Sistem pemungutan suara di negara bagian tersebut tidak terhubung ke Internet dan tidak terpengaruh, kata seorang juru bicara kepada Fox News Digital.
“(Insiden itu) merupakan karakteristik kekuatan asing atau entitas asing yang bertindak atas perintah kekuatan asing,” kata Gabriel Sterling, kepala operasional Kantor Menteri Luar Negeri.
Penipuan dalam Demokrasi: Waspadai Jenis Penipuan Terkait Pemilu yang Paling Umum
Juru bicara kantor tersebut mengatakan serangan itu dapat dihentikan “berkat keamanan yang kuat”.
Fox News menghubungi perusahaan teknologi digital CloudFlare, yang membantu kemampuan pertahanan siber negara dan FBI.
Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) merujuk pertanyaan tersebut ke pejabat Georgia.
Penipu dunia maya menggunakan AI untuk memanipulasi hasil pencarian Google
Insiden ini terjadi ketika para pejabat memperingatkan adanya serangan siber terkait pemilu yang mencakup kampanye politik dan kantor pemilu.
Musuh-musuh AS seperti Rusia, Tiongkok dan Iran telah berusaha untuk melemahkan proses demokrasi melalui berbagai taktik siber, kata Microsoft dalam sebuah laporan yang dirilis Rabu.
Rusia fokus pada kampanye Harris-Walz, sementara Iran telah meneliti situs web dan media terkait pemilu, menyarankan persiapan untuk memberikan pengaruh yang lebih langsung menjelang hari pemilu, kata laporan itu.
Klik di sini untuk mendapatkan aplikasi Fox News
“Sejarah campur tangan selektif para pelaku dan pola operasi pengaruh dunia maya mereka menggarisbawahi ancaman yang terus berlanjut,” kata laporan itu.