Turki pada hari Selasa mengancam akan melancarkan operasi militer terhadap pasukan Kurdi di Suriah kecuali Ankara menerima persyaratan untuk transisi “tidak berdarah” setelah kematian Presiden Bashar Assad.
“Kami akan melakukan apa yang diperlukan” di bawah kepemimpinan Kurdi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) gagal menerima tuntutan Turki, kata Menteri Luar Negeri Hakan Fidan kepada televisi CNNTurk.
Ketika ditanya apa dampaknya, dia menjawab “operasi militer”.
Turki menganggap YPG sebagai kekuatan sekutu AS Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah organisasi teroris yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), terlibat dalam pemberontakan selama puluhan tahun melawan negara Turki.
Fidan mengatakan ultimatumnya ‘jelas’
Jatuhnya Assad ke tangan pemberontak pimpinan Islam bulan lalu meningkatkan kemungkinan Turki melakukan intervensi di Suriah melawan pasukan Kurdi yang dituduh Ankara memiliki hubungan dengan kelompok terlarang PKK.
“Pejuang internasional dari Turki, Iran dan Irak harus segera meninggalkan Suriah. Kami tidak melihat adanya persiapan atau niat ke arah ini saat ini dan kami sedang menunggu,” kata Fidan.
“Ultimatum yang kami berikan kepada mereka (YPG) oleh Amerika sudah jelas,” tambahnya.
Selama sembilan tahun terakhir, Turki telah melakukan beberapa operasi darat di Suriah untuk mengusir pasukan Kurdi dari perbatasannya.