Sebuah universitas telah membatalkan gelar Sastra Inggris setelah mereka mengklaim bahwa gelar tersebut ‘tidak lagi dapat digunakan dalam iklim saat ini.’
Canterbury adalah kota yang kaya akan sejarah sastra Inggris dan pernah menjadi tempat kelahiran The Canterbury Tales – kumpulan cerita yang ditulis pada abad ke-14 yang sering disebut-sebut sebagai salah satu karya puisi terbesar dalam bahasa Inggris.
Namun, warisan tersebut mungkin akan segera berakhir ketika salah satu universitas di kota tersebut mengumumkan bahwa mereka tidak lagi menawarkan Sastra Inggris sebagai mata kuliahnya.
Canterbury Christ Church University di Kent membuat pengumuman mengejutkan bahwa kursus tersebut akan dibatalkan mulai September tahun depan.
Siswa yang saat ini berada di tahun pertama atau kedua akan dapat menyelesaikan gelar mereka dan mereka yang menyelesaikan tahun dasar akan diberikan kesempatan untuk beralih ke program alternatif.
Canterbury Christ Church University di Kent membuat pengumuman mengejutkan bahwa kursus tersebut akan dibatalkan mulai September tahun depan
Koleksi buku sastra inggris di perpustakaan. Siswa yang saat ini berada di tahun pertama atau kedua akan dapat menyelesaikan gelar mereka dan mereka yang menyelesaikan tahun dasar akan diberikan kesempatan untuk beralih ke program alternatif
Canterbury adalah kota yang kaya akan sejarah sastra Inggris dan pernah menjadi tempat kelahiran The Canterbury Tales – kumpulan cerita yang ditulis pada abad ke-14 yang sering disebut-sebut sebagai salah satu karya puisi terbesar dalam bahasa Inggris.
Universitas belum mengkonfirmasi berapa banyak pekerjaan yang akan hilang akibat keputusan tersebut, namun mengatakan staf akan ‘didukung’.
Seorang juru bicara mengatakan: ‘Di Canterbury Christ Church University, kami terus mengevaluasi mata pelajaran yang kami tawarkan untuk memastikan kami mampu memenuhi kebutuhan mahasiswa dan pemberi kerja di masa depan.
‘Karena sejumlah alasan, kami telah melihat penurunan yang signifikan dalam jumlah siswa yang ingin belajar Sastra Inggris dalam beberapa tahun terakhir dan kursus tersebut tidak lagi dapat dijalankan dalam kondisi saat ini.
‘Kami mohon maaf untuk mengatakan bahwa keputusan telah diambil untuk berhenti menawarkan Sastra Inggris untuk mahasiswa baru.
‘Kami akan terus mengajarkan kursus ini kepada siswa tahun pertama dan kedua saat ini, yang akan terus merasakan pengajaran berkualitas tinggi sepanjang sisa perjalanan akademis mereka dan dapat menyelesaikan kursus tersebut.
‘Siswa pada Foundation Year, jika berhasil, akan ditawari kesempatan untuk melanjutkan ke mata kuliah alternatif.
‘Rekan-rekan kerja akan mendapat dukungan selama masa transisi ini dalam beberapa bulan mendatang seiring kami mengeksplorasi dampaknya bersama mereka.’
Seorang mahasiswa yang merasa tidak puas mengatakan kepada BBC bahwa keputusan tersebut merupakan ‘pengkhianatan terhadap kota Canterbury’.
Canterbury telah memainkan peran penting dalam sejarah sastra Inggris, melalui ‘The Canterbury Tales’ karya Geoffrey Chaucer dan juga sebagai tempat kelahiran Christopher Marlowe dan Aphra Behn.