Sebelum hari Senin, Olga Kharlan dikenal sebagai pemain anggar Ukraina yang menolak menjabat tangan lawannya dari Rusia. Kini, dia adalah pemain anggar Ukraina yang menolak berjabat tangan dengan lawannya dari Rusia dan peraih medali Olimpiade 2024 pertama Ukraina.
Kharlan mengalahkan Choi Sebin dari Korea Selatan 15-14, sebuah kemenangan yang membutuhkan kebangkitan mengejutkan dari defisit 6 poin. Kemenangan ini menghasilkan perunggu di cabang pedang putri. Usai kemenangan besar tersebut, Kharlan mendedikasikan penampilan dan medalinya untuk negaranya.
“Semua atlet yang tidak bisa datang dan tinggal di sini karena Rusia membunuh mereka. Saya mendedikasikannya untuk mereka.”
Olga Kharlan setelah meraih perunggu di Paris #Olimpiade. pic.twitter.com/G9TDBmu14Q
— Media UNITED24 (@United24media) 30 Juli 2024
“Saya membawa medali ke negara saya, dan ini yang pertama, dan ini akan menjadi awal yang baik bagi semua atlet kami yang ada di sini karena sangat sulit untuk bersaing ketika negara Anda sedang berperang,” kata Kharlan kepada wartawan. “Setiap medali seperti emas. Saya tidak peduli (itu) itu perunggu. Itu emas.”
Perang telah menghancurkan tanah air Kharlan sejak invasi Rusia pada Februari 2022. Kerusakan yang terjadi pada negara ini sangat besar. Namun, dampak yang ditimbulkan terhadap atlet-atlet negara ini juga sama mengerikannya. Sejak awal perang, Ukraina telah kehilangan 487 atlet yang tewas. Oleh karena itu, tim Olimpiade Ukraina 2024 menjadi tim terkecil yang pernah ada di Olimpiade Musim Panas, hanya berjumlah 140 atlet.
Penolakan Kharlan untuk berjabat tangan dengan lawannya asal Rusia di Kejuaraan Anggar Dunia 2023 mendiskualifikasi dia dari acara tersebut, memberinya skorsing dua bulan dan membuat aspirasi Olimpiadenya menjadi sangat diragukan. Kejuaraan Anggar Dunia dianggap sebagai kualifikasi penting untuk Olimpiade Musim Panas.
Namun, Komite Olimpiade Internasional (IOC) memberikan Kharlan “pengecualian unik”, yang mengizinkannya berkompetisi di Paris. Badan olahraga anggar internasional kemudian mencabut skorsing dua bulannya.
“Saya dapat mengatakan bahwa saya tidak akan mengubah apa pun,” kata Kharlan kepada wartawan tentang jalannya menuju Olimpiade. “Apa yang telah saya lalui, mewakili negara saya, apa yang sedang saya lalui dan saya tidak akan mengubah apa pun. Ini ceritaku.”