Musim liburan tahun 2024 terbukti bermanfaat bagi pengecer AS, dengan total penjualan ritel (tidak termasuk otomotif) yang meningkat. 3,8% setiap tahunmenurut Mastercard ShoppingPulse.
Laporan tersebut, yang menganalisis penjualan ritel di dalam toko dan online di seluruh metode pembayaran, menyoroti perubahan perilaku konsumen dan faktor ekonomi yang kuat yang mendorong belanja liburan dari 1 November hingga 24 Desember.
Berikut hidangan utamanya.
Tren regional dan kepemimpinan dalam e-commerce
Pertumbuhan e-commerce terus mendominasi lanskap ritel, dengan penjualan online meningkat 6,7% dibandingkan tahun lalu, jauh melampaui peningkatan penjualan di dalam toko sebesar 2,9%. Kota-kota tertentu muncul sebagai pemimpin dalam e-commerce: Tampa, Florida dan Phoenix mengalami pertumbuhan dua digit masing-masing sebesar 10,6% dan 10%. Wilayah metropolitan lainnya, seperti Minneapolis (8,9%), Dallas (8,4%) dan Charlotte, North Carolina (7,9%), juga menunjukkan preferensi yang kuat untuk belanja online.
“Musim belanja liburan menunjukkan konsumen yang bersedia dan mampu berbelanja, namun didorong oleh pencarian nilai, sebagaimana dibuktikan oleh terkonsentrasinya belanja e-commerce selama periode puncak promosi,” kata Michelle Meyer, kepala ekonom di The Mastercard Institute of Economics . .
Wawasan spesifik sektor
Meskipun pertumbuhan e-commerce tetap stabil, pembelanjaan pada kategori ritel tradisional menunjukkan adanya beragam preferensi:
- Makan di luar: Makan di luar mendapatkan momentum, dengan penjualan naik 6,3% dari tahun ke tahun, didorong oleh konsumen yang memprioritaskan aktivitas sosial selama liburan.
- Pakaian dan perhiasan: Baik pakaian jadi (naik 3,6%) maupun perhiasan (4%) mengalami pertumbuhan yang stabil, hal ini menunjukkan daya tarik keduanya sebagai pilihan hadiah.
- Elektronik: Peningkatan belanja barang elektronik sebesar 3,7% menunjukkan berlanjutnya minat konsumen terhadap hadiah terkait teknologi, khususnya melalui saluran online.
Perilaku konsumen dan respons ritel strategis
Pembeli menunjukkan fokus yang kuat pada nilai, dengan periode promosi seperti Black Friday dan Cyber Monday mendorong penjualan yang signifikan. Lima hari terakhir musim liburan saja menyumbang 10% dari total belanja ritel. Para peritel merespons hal ini dengan strategi yang dinamis, dengan menawarkan penawaran yang melayani konsumen digital dan pembeli tradisional.
“Musim liburan ini kami melihat konsumen termotivasi oleh penawaran dan pengecer merespons dengan promosi untuk memenuhi permintaan,” kata Steve Sadow, penasihat senior Mastercard dan mantan CEO dan presiden Saks Incorporated. “Nilai konsumen telah muncul dengan berbelanja di dalam toko dan di platform e-commerce, dan pengecer mampu menarik perhatian sepanjang musim.”
Indikator ekonomi yang lebih luas
Belanja konsumen yang kuat selama liburan mencerminkan tren perekonomian yang lebih luas seperti pasar tenaga kerja yang kuat dan peningkatan kekayaan rumah tangga. Faktor-faktor ini mendukung kuatnya aktivitas di berbagai kategori ritel, sehingga memperkuat ketahanan perekonomian AS selama musim ini.
Melihat ke depan
Seiring dengan terus berkembangnya perilaku konsumen, pengecer ditantang untuk menyeimbangkan pengalaman fisik dan digital sambil melayani prioritas pengeluaran yang berbeda. Musim liburan tahun 2024 menjadi bukti pentingnya ketangkasan strategis dalam memenuhi kebutuhan pembeli yang berorientasi pada nilai dan fokus pada pengalaman.