Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Senin mengkonfirmasi bahwa ia melihat perekonomian AS secara fundamental kuat, bahkan ketika bank sentral membuat langkah mengejutkan dengan menurunkan suku bunga pada awal bulan ini.
Berbicara pada pertemuan tahunan Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis di Nashville, Powell berusaha menjelaskan keputusan The Fed untuk menurunkan suku bunga sambil menyatakan keyakinannya terhadap ketahanan perekonomian.
“Kami telah mencapai banyak kemajuan menuju tujuan kami mengurangi inflasi tanpa meningkatkan jumlah pengangguran,” kata Powell, seraya menambahkan bahwa The Fed berkomitmen terhadap apa yang sering disebut oleh para ekonom sebagai “soft landing” bagi perekonomian.
Pemotongan suku bunga, penurunan setengah poin yang menjadikan kebijakan suku bunga The Fed antara 4,75 dan 5 persen, tidak terduga mengingat pernyataan The Fed yang berulang kali mengenai kekuatan ekonomi. Powell menggambarkan langkah tersebut sebagai upaya yang diperhitungkan untuk mempertahankan momentum di pasar tenaga kerja sambil terus menurunkan inflasi menuju target bank sentral sebesar 2 persen.
Namun, keputusan tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai strategi The Fed, terutama karena Powell sendiri mengakui ketahanan ekonomi yang mendasarinya. Kontras antara retorika kekuatan The Fed dan langkah pelonggaran kebijakan moneter membuat beberapa pelaku pasar dan analis bertanya-tanya apakah bank sentral merespons kekhawatiran yang belum sepenuhnya terlihat dalam data.
Meskipun Powell menghindari pertanyaan spesifik tentang apakah suku bunga di masa depan akan lebih rendah 25 atau 50 basis poin, ia menekankan bahwa keputusan “akan diambil setiap pertemuan”, yang memungkinkan fleksibilitas The Fed untuk merespons perubahan kondisi ekonomi. Bank sentral bertujuan untuk menurunkan suku bunga ke tingkat “netral” – sekitar 3 persen – di mana kebijakan moneter tidak menstimulasi atau membatasi pertumbuhan.
Saat ini, The Fed memandang kebijakan suku bunganya masih terbatas, sehingga mengurangi permintaan ekonomi. Namun beberapa ekonom menunjuk pada ketahanan pasar keuangan – yang ditandai dengan kenaikan S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average selama lima bulan berturut-turut – sebagai bukti bahwa perekonomian mungkin tidak selemah yang diperkirakan oleh The Fed.
Dalam beberapa minggu mendatang, pasar akan fokus pada laporan ketenagakerjaan mendatang, yang menurut Powell akan memainkan peran penting dalam menentukan langkah-langkah The Fed selanjutnya. Pertumbuhan lapangan kerja yang lebih kuat dari perkiraan dapat menyebabkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, sementara data tenaga kerja yang lebih lemah dapat memaksa The Fed untuk mengambil tindakan yang lebih agresif, termasuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin.
Tindakan penyeimbang yang dihadapi The Fed—menurunkan suku bunga sambil memberikan sinyal kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi—mencerminkan tantangan dalam mengelola perekonomian yang sejauh ini tidak sesuai ekspektasi. Optimisme Powell pada hari Senin, dikombinasikan dengan langkah terbaru The Fed, menyisakan pertanyaan terbuka mengenai apakah bank sentral mengantisipasi resesi yang belum terwujud.