mesin Nissan (NSANI) Saham naik 30% pada hari Rabu setelah a Nicea Koran melaporkan bahwa produsen mobil Jepang sedang dalam pembicaraan dengan Honda Motor (HMC) karena kemungkinan merger dalam suatu langkah yang dapat mengganggu pasar kendaraan listrik (EV). Sedangkan saham Honda turun sekitar 2,5% pada perdagangan sore.
Honda dan Nissan punya kontraknya belum dikonfirmasimereka juga tidak menyangkalnya.
Keduanya sedang mempertimbangkan untuk beroperasi di bawah perusahaan induk, menurut Nicea, dan akan segera menandatangani nota kesepahaman. Langkah ini akan memungkinkan raksasa otomotif Jepang untuk mengumpulkan sumber daya mereka agar dapat bersaing lebih baik dengan pembuat kendaraan listrik Tiongkok dan Tesla.
Menurut Nicea, Bagian dari kepemilikan masa depan juga adalah Mitsubishi Motors, di mana Nissan memiliki 24% sahamnya.
Pembicaraan merger terjadi sebulan setelah Nissan melaporkan hasil buruk pada kuartal kedua dan mengumumkan bahwa mereka akan memangkas 9.000 lapangan kerja dan mengurangi kapasitas produksi global sebesar seperlima.
Potensi merger ini menggambarkan seberapa besar ancaman yang ditimbulkan oleh produsen mobil Tiongkok di sektor otomotif global dan pengaruhnya terhadap pasar kendaraan listrik.
Di Tiongkok, lebih dari separuh mobil baru yang terjual adalah kendaraan listrik sepenuhnya atau hibrida Jurnal Wall Streetdengan tiga dari lima konsumen lokal membeli merek Tiongkok, dan ekspor meningkat menjadi sekitar 4,1 juta kendaraan.