Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) kembali melancarkan latihan penembakan di dekat Taiwan pada hari Selasa, memperingatkan kapal-kapal agar menjauh dari wilayah Kepulauan Pingtan di lepas pantai selatan Tiongkok.

Latihan baru ini dilakukan hanya seminggu setelah Tiongkok dipegang Latihan besar-besaran yang mengerahkan sejumlah pesawat tempur dan kapal di perairan sekitar Taiwan. Latihan tersebut, yang mencakup simulasi serangan terhadap pelabuhan dan infrastruktur Taiwan, jelas-jelas disebut sebagai “peringatan keras” kepada Presiden Taiwan Lai Ching dan “pasukan kemerdekaan” -nya.

Tiongkok lebih sederhana Disajikan Latihan hari Selasa sebagai latihan tahunan yang dijadwalkan secara rutin. Para pejabat Taiwan terus mengawasi proses tersebut namun tidak menimbulkan kekhawatiran yang tidak semestinya mengenai aktivitas PLA.

“Tidak dapat disangkal bahwa ini adalah salah satu cara untuk memperluas efek pencegahan sejalan dengan dinamika di Selat Taiwan,” ujar Kementerian Pertahanan Taiwan.

“Tidak peduli seberapa besar skala latihannya, latihan tersebut tidak boleh dilakukan sering dan dekat dengan Taiwan. Ini hanya akan menimbulkan ketegangan yang tidak perlu.” Cho Jong-tai adalah Perdana Menteri Taiwan keluhan Selasa

Amerika Serikat dan Filipina dipegang Latihan gabungan besar-besaran ini menyusul latihan menakutkan yang dilakukan Tiongkok pada pekan lalu.

Pada hari Minggu, kapal perusak Amerika USS Higgins dan fregat Kanada HMCS Vancouver Melewati Selat Taiwan, Armada ke-7 AS dikatakan Hal ini merupakan “komitmen Amerika Serikat dan Kanada untuk menjaga kebebasan navigasi bagi semua negara sebagai sebuah prinsip.”

“Komunitas internasional tidak boleh membatasi hak dan kebebasan navigasi di Selat Taiwan,” kata Armada ke-7.

“Amerika Serikat menolak penegasan kedaulatan atau yurisdiksi apa pun yang tidak sejalan dengan kebebasan navigasi, penerbangan, dan penggunaan sah laut dan wilayah udara lainnya,” demikian kesimpulan pernyataan tersebut.

Tautan sumber