Mantan Presiden Donald Trump mendarat di Carolina Utara bagian barat pada hari Senin untuk meninjau kerusakan akibat Badai Helen, bertemu dengan para penyintas dan berterima kasih kepada para sukarelawan yang bekerja untuk menyelamatkan nyawa.

Lima negara bagian terkena dampak Badai Helen – Florida, Georgia, Carolina Selatan, Carolina Utara, dan Tennessee. Namun Carolina Utara adalah negara yang paling terkena dampaknya.

Badai Helen adalah badai paling mematikan yang melanda benua Amerika sejak Badai Katrina pada tahun 2005, dengan lebih dari 300 kematian dipastikan dan banyak yang masih hilang.

Meskipun badai tersebut melanda pada tanggal 26 September, penduduk di daerah tersebut masih terhindar dari kehancuran akibat badai tersebut. Banyak yang kehilangan rumah dan seluruh harta benda mereka dan bahkan orang-orang yang mereka cintai.

Listrik baru-baru ini telah pulih di banyak daerah, meskipun banyak rumah yang masih menggunakan generator. Hampir seluruh wilayah kehilangan air ledeng, dan warga tetap diimbau untuk tidak meminum air keran tanpa merebusnya terlebih dahulu

Trump menghabiskan waktu bersama para pemimpin dan sukarelawan lokal. Salah satunya adalah mantan Baret Hijau Adam Smith, yang mendirikan Operation Savage Freedoms Relief setelah terjadinya badai.

Kelompok ini melakukan operasi pencarian dan penyelamatan udara pada hari-hari awal terjadinya badai dan membantu para penyintas mendapatkan makanan, tempat berlindung, air, obat-obatan dan persediaan penting lainnya.

Trump mengatakan kepada masyarakat di bagian barat Carolina Utara, “Kami berdoa kepada Tuhan untuk memberi Anda kekuatan, kenyamanan dan kedamaian… Ketika saya menjadi presiden, saya akan bersama Anda sampai komunitas tersebut sepenuhnya dibangun kembali.”

Wakil juru bicara kampanye Trump Margo Martin mengunggah video kehancuran iring-iringan mobil Trump yang rusak berat saat ia melewati Asheville.

Breitbart News menghabiskan tujuh hari di bagian barat Carolina Utara, di mana penduduknya menyatakan skeptis terhadap tanggapan pemerintahan Biden-Harris terhadap badai tersebut.

Wakil Presiden Kamala Harris mengumumkan bantuan segera sebesar $750 bagi para penyintas, yang kemudian dicemooh oleh para sukarelawan dan pengkritiknya.

Aaron Switzer, seorang sukarelawan dalam operasi bantuan Savage Freedom, mengatakan kepada Breitbart News bahwa $750 adalah sebuah “tamparan di wajah”.

Karena banyak bisnis di wilayah tersebut yang hancur total, ia bertanya, “Bagaimana mereka akan membelanjakan uangnya? Mereka tidak bisa memakannya. Itu adalah tamparan di wajah.”

Ikuti Christina Wang dari Breitbart News “X”, Kebenarannya adalah sosialatau aktif Facebook.

Tautan sumber