Mike Jeffries, mantan CEO Abercrombie & Fitch, telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan terkait dengan skema perdagangan seks dan prostitusi internasional yang dituduhkannya dijalankan saat memimpin pengecer pakaian.

Jeffries, 80, yang memimpin Abercrombie dari tahun 1992 hingga 2014, mengaku bersalah atas 16 tuntutan pidana di hadapan hakim federal di Central Islip, New York, di Suffolk County di negara bagian tersebut.

Jeffries muncul di pengadilan mengenakan gelang kaki yang ditutupi kaus kaki Pos New York.

Karyawannya James Jacobson juga mengaku tidak bersalah. Kaki tangan Jeffries, Matthew Smith, yang berkewarganegaraan ganda Amerika-Inggris, diperintahkan ditahan dan kemudian akan mengaku bersalah. Keduanya menghadapi dakwaan yang sama seperti Jeffries.

Jaksa mengatakan dugaan skema tersebut berlangsung dari tahun 2008 hingga 2015.

Jacobson bertindak sebagai perekrut, membayar laki-laki untuk berhubungan seks dengannya dan kemudian memilih siapa yang akan dibayar untuk melakukan perjalanan ke Manhattan, Hamptons dan berbagai negara di dunia untuk berhubungan seks dengan Jeffries dan Smith.

Para korban percaya upaya mereka akan mengarah pada pekerjaan modeling, namun jaksa mengatakan tujuan sebenarnya dari skema ini adalah untuk memuaskan hasrat seksual Jeffries dan Smith tanpa merusak reputasi Jeffries.

Berdasarkan dakwaan, para korban dipaksa mengonsumsi alkohol, Viagra dan pelemas otot; Gunakan mainan seks; dan melakukan tindakan seksual yang bertentangan dengan keinginan mereka. Mereka juga diharuskan menandatangani perjanjian kerahasiaan, kata lembar dakwaan. Jaksa mengatakan puluhan pria menjadi korban, termasuk 15 orang yang disebutkan dalam dakwaan.

Setiap terdakwa menghadapi hukuman 15 tahun penjara hingga seumur hidup jika terbukti bersalah melakukan perdagangan seks dan 20 tahun jika terbukti melakukan prostitusi antar negara bagian.

Tuduhan tersebut serupa dengan tuduhan pada tahun 2023 Investigasi BBC dan litigasi individu atas nama penuduh Jeffries.

Abercrombie juga telah digugat, namun membantah mengetahui kesalahan Jeffries. Perusahaan yang berbasis di New Albany, Ohio belum didakwa dalam kasus pidana tersebut.

“Seperti yang kami sampaikan ketika tuduhan tersebut pertama kali dipublikasikan pada Oktober 2023, kami terkejut dan muak dengan dugaan tindakan tersebut,” kata juru bicara Abercrombie. Laporan.

Jaksa mengatakan mereka tidak memiliki bukti tuduhan apa pun terhadap aset perusahaan.

Jeffries membangun Abercrombie menjadi merek pakaian populer yang ditujukan untuk pembeli remaja, menggunakan pemasaran yang heboh dan bermuatan seksual yang mencakup iklan yang menampilkan model setengah telanjang.
Dia mengundurkan diri di tengah kritik bahwa penjualan telah kehilangan kontak dengan perubahan selera pelanggan.

Tautan sumber