Wellington: Polisi Australia menyita sekitar 2,3 ton kokain setelah menggerebek kapal milik tersangka yang dirusak di lepas pantai Queensland. Polisi juga menangkap 13 orang dalam kasus ini. Para pejabat memberikan informasi tentang masalah ini pada hari Senin. Polisi mengatakan dalam pernyataannya bahwa nilai pasar obat-obatan tersebut berjumlah 760 juta dolar Australia. Petugas investigasi mengatakan kepada wartawan di Brisbane bahwa obat-obatan tersebut dibawa dari negara yang dirahasiakan di Amerika Selatan.
Polisi telah menerima informasi
Kepala Kepolisian Australia Stephen Jay mengatakan telah diterima informasi mengenai rencana penyelundupan yang dilakukan geng motor Comancheros. Penangkapan ini terjadi pada Sabtu dan Minggu setelah penyelidikan berlangsung selama sebulan. Guy mengatakan para penyelundup telah dua kali mencoba menyelundupkan narkoba ke Australia dengan menggunakan perahu, namun perahu pertama mereka rusak dan perahu kedua tenggelam pada hari Sabtu, menyebabkan para tersangka terdampar di laut selama beberapa jam.
Pengiriman terbesar ditangkap
Polisi menggerebek kapal nelayan dan menyita obat-obatan. Jay mengatakan kapal terdepan berada di perairan internasional dan tidak dapat ditangkap. Jay mengatakan lebih dari satu ton kokain telah disita sebelumnya, namun pengiriman yang disita pada akhir pekan lalu merupakan yang terbesar yang pernah ada di Australia. Orang-orang yang telah ditahan tersebut dituduh berkonspirasi untuk mengimpor narkoba ke Australia melalui jalur laut dan akan diadili di berbagai pengadilan pada hari Senin.
Berapa banyak penalti yang ada?
Selain orang-orang yang berada di kapal, orang-orang yang menunggu di pantai untuk mengambil kokain juga ditangkap, kata polisi. Dua dari orang-orang ini berusia di bawah 18 tahun, dan semuanya adalah warga negara Australia. Ada hukuman maksimal seumur hidup dalam kasus ini. (AP)
Baca juga:
Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan secara acak di Meksiko, menewaskan 8 orang
Fans bentrok satu sama lain selama pertandingan sepak bola di Guinea, menewaskan lebih dari 100 orang
Berita dunia terkini