Rahasia sebuah film blockbuster sering kali terletak pada pemeran bintang yang hebat, lokasi yang menakjubkan, fotografi berskala besar, lagu-lagu yang bagus, dan cerita yang mendebarkan. Tapi hari ini kita akan berbicara tentang film yang banyak ditonton, tapi tidak ada yang istimewa. Namun, film tersebut merupakan salah satu film terlaris pada tahun 1994. Film ini menjadi populer semata-mata berdasarkan ceritanya. Tidak ada bintang di film ini. Film tersebut diproduksi dalam skala terbatas sehingga mengakibatkan banyak aktris yang menolak film tersebut.
Pembuatan ulang film Bollywood telah menjadi sukses besar di wilayah selatan
Selain cerita film Hindi yang sedang kita bicarakan, tidak ada yang istimewa. Bahkan nyanyiannya pun tidak bagus. Namun, film tersebut sukses besar dan dibuat ulang dalam dua bahasa India Selatan. Krantiveer yang dibintangi Nana Patekar sukses besar di box office dan juga menjadi film terlaris tahun 1994. Bersama Nana, Dimple Kapadia, Atul Kulkarni, Mamta Kulkarni dan Paresh Rawal juga memainkan peran utama dalam film tersebut.
Bintang-bintang ini menolak Krantiveer
Sridevi sebelumnya ditawari peran Megha Dixit, tapi dia menolak film tersebut. Begitu pula dengan Kajol yang ditawari peran Mamta Kulkarni, namun ia juga menolak film tersebut. Ketika film tersebut siap dirilis, tidak ada yang mau membelinya karena Nana Patekar belum dikenal sebagai bintang. Namun, ketika sutradara-produser Mehul Kumar memberi tahu mereka bahwa Nana akan menanggung sendiri kerugiannya, distributor memutuskan untuk membeli film tersebut.
Film ini memenangkan banyak penghargaan setelah dirilis
Diproduksi dengan anggaran terbatas sebesar Rs 2 crore, ‘Krantiveer’ adalah salah satu film blockbuster dan berpenghasilan kotor tertinggi pada tahun 1994. ‘Krantiveer’ memperoleh Rs 9,35 crore pada saat itu, lebih dari anggarannya. ‘Krantiveer’ memenangkan tiga Penghargaan Layar, empat Penghargaan Filmfare dan sebuah Penghargaan Film Nasional. Film ini dibuat ulang dalam bahasa Telugu sebagai “Punya Bhoomi Na Desam” (1995) dan dalam bahasa Kannada sebagai “Parodi” (2007). Film ini diikuti oleh sekuelnya ‘Krantiveer: The Revolution’ (2010). Namun, itu tidak berhasil.
Berita bollywood terbaru