Dukungan Anda membantu kami menceritakan kisahnya
Mulai dari hak reproduksi, perubahan iklim, hingga teknologi besar, The Independent hadir seiring dengan berkembangnya kisah ini. Baik itu menyelidiki keuangan PAC pro-Trump yang dipimpin Elon Musk atau membuat film dokumenter terbaru kami ‘The Word’, yang menyoroti perempuan Amerika yang memperjuangkan hak-hak reproduksi, kami tahu betapa pentingnya mendapatkan fakta yang benar. Mengirim pesan.
Pada saat yang kritis dalam sejarah AS, kita membutuhkan wartawan yang berada di lapangan. Donasi Anda akan terus mengirimkan jurnalis untuk berbicara di kedua sisi cerita.
The Independent dipercaya oleh warga Amerika di seluruh spektrum politik. Dan tidak seperti banyak outlet berita berkualitas lainnya, kami memilih untuk tidak melarang orang Amerika melakukan pelaporan dan analisis kami dengan paywall. Kami percaya jurnalisme berkualitas harus tersedia bagi semua orang, mereka yang mampu.
Dukungan Anda membuat perbedaan.
Laporan menunjukkan bahwa Rusia sedang mencoba menggabungkan tiga perusahaan minyak besar dalam upaya menciptakan produsen minyak mentah terbesar kedua di dunia.
Kombinasi Rosneft Oil yang didukung negara, Gazprom Neft dan Lukoil milik swasta berada di urutan kedua setelah Aramco dari Arab Saudi dan menghasilkan hampir tiga kali lipat produksi produsen minyak AS Exxon, menurut Wall Street Journal.
Pembicaraan tersebut menggarisbawahi keinginan Vladimir Putin untuk memobilisasi sektor energi untuk mendukung upaya perangnya, kata orang-orang yang mengetahui pembicaraan tersebut.
Presiden Rusia, menurut beberapa dari mereka, membayangkan sebuah perusahaan raksasa yang dapat bersaing dengan Arab Saudi pada saat permintaan minyak masih besar namun melambat karena adanya alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Minyak dan gas adalah sumber kehidupan perekonomian Rusia, memasok hampir sepertiga pendapatan federal dan mendukung pengaruh Putin di seluruh dunia.
Keberhasilan Rusia dalam menstabilkan perekonomiannya dalam menghadapi sanksi Barat berkat industri minyaknya.
Pembicaraan tersebut, meskipun dipengaruhi oleh perang di Ukraina, juga dimaksudkan untuk mempersiapkan Rusia menghadapi mencairnya hubungan ekonomi pasca perang.
Ada beberapa kendala, termasuk penolakan dari beberapa eksekutif Rosneft dan Lukoil serta kesulitan mengumpulkan dana untuk membayar pemegang saham Lukoil, tambah laporan itu.
Surat kabar yang sama mengutip juru bicara Rosneft yang salah dalam laporannya, namun menolak menjawab pertanyaan.
Juru bicara Lukoil mengatakan baik perusahaan maupun pemegang sahamnya tidak melakukan “pembicaraan merger dengan pihak mana pun, karena hal itu tidak akan menguntungkan perusahaan”. Juru bicara Kremlin mengatakan Moskow tidak mengetahui kesepakatan tersebut.