Sumber gambar: X/JHARKHANDPOLICE
Barang yang diperoleh dari Naxalite

Seorang Naxalite tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di distrik Singhbhum Barat di Jharkhand pada hari Sabtu. Menurut polisi, penembakan dimulai di desa Tumrum di bawah area kantor polisi Tipu ketika tim polisi, berdasarkan informasi, menangkap anggota Front Pembebasan Rakyat India yang dilarang. Inspektur Polisi Distrik Ashutosh Shekhar mengatakan, almarhum diidentifikasi sebagai Komandan Distrik ULFA Radung Podra alias Lambo, yang merupakan warga Desa Jekilata di kawasan Polsek Bandgaon.

Dia dicari dalam 29 kasus kriminal yang terdaftar di distrik Singhbhum Barat dan Khunti, kata petugas polisi. Ia mengatakan, informasi yang diterima pada Jumat, Lambo terlihat di Hutan Tipu bersama tiga atau empat anggota pasukannya. Ia mengaku datang ke sana untuk melaksanakan rencana tersebut. Pasukan polisi khusus segera bergerak ke lokasi kejadian untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

Dua pistol diamankan dari lokasi kejadian

Inspektur polisi mengatakan bahwa begitu warga Naxalit melihat polisi, mereka mulai menembak dari tepi Sungai Ruru, setelah itu tentara harus membalas untuk membela diri. “Tetapi karena tekanan yang meningkat, anggota EPLF segera mundur dengan memanfaatkan hutan lebat dan perbukitan,” katanya, seraya menambahkan bahwa tim polisi kemudian menemukan jenazah Lambo beserta senjata dan amunisi dari lokasi kejadian. Inspektur Polisi Shekhar mengatakan, barang-barang yang ditemukan di tempat kejadian antara lain dua pistol, empat selongsong peluru 7,65 mm, dua selongsong peluru bekas, satu buku kwitansi PLFI, tujuh telepon seluler, dan 10 kartu SIM.

CM Soren telah memberikan pekerjaan itu kepada saudara laki-laki sang martir dalam pertemuan itu.

Pemerintah terus berupaya untuk mengakhiri Naxalisme di Jharkhand. Hemant Soren menyerahkan surat pengangkatan kepada saudara laki-laki Ahad Agniveer setelah diambil sumpahnya sebagai Ketua Menteri Jharkhand untuk keempat kalinya. Selain itu, cek senilai Rs 10 lakh juga diserahkan kepada keluarganya. Agniveer ini terbunuh dalam pertemuan pada tanggal 22 November di Silchar, Assam. Sementara itu, Hemant Soren berkata: “Sesuai dengan komitmen kami, kami telah memberikan sejumlah Rs 10 lakh gratis kepada keluarga martir Agnivir Arjun Mahato.” Surat pengangkatan juga diserahkan kepada saudaranya Balram Mahato yang diangkat ke jabatan kelas empat di Kolektorat Bokaro. Ia meyakinkan keluarga Mahato akan mendapatkan manfaat dari berbagai program kesejahteraan sosial pemerintah. (Masukan – bahasa PTI)