Dukungan Anda membantu kami menceritakan kisahnya

Mulai dari hak reproduksi, perubahan iklim, hingga teknologi besar, The Independent hadir seiring dengan berkembangnya kisah ini. Baik itu menyelidiki keuangan PAC pro-Trump yang dipimpin Elon Musk atau membuat film dokumenter terbaru kami ‘The Word’, yang menyoroti perempuan Amerika yang memperjuangkan hak-hak reproduksi, kami tahu betapa pentingnya mendapatkan fakta yang benar. Mengirim pesan.

Pada saat yang kritis dalam sejarah AS, kita membutuhkan wartawan yang berada di lapangan. Donasi Anda akan terus mengirim jurnalis untuk berbicara dari kedua sisi.

The Independent dipercaya oleh warga Amerika di seluruh spektrum politik. Dan tidak seperti banyak outlet berita berkualitas lainnya, kami memilih untuk tidak melarang orang Amerika melakukan pelaporan dan analisis kami dengan paywall. Kami percaya jurnalisme berkualitas harus tersedia bagi semua orang, mereka yang mampu.

Dukungan Anda membuat perbedaan.

Setidaknya 16 personel keamanan tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam serangan dini hari yang dilakukan militan Islam. Pakistandari wilayah barat laut, kata polisi.

Menurut Wakil Inspektur Polisi Hidayat Ullah, penyerangan terhadap pos keamanan di wilayah Waziristan Selatan dimulai pukul 02.00 dan melibatkan senjata ringan dan berat.

“Operasi pencarian sedang dilakukan di kawasan itu,” katanya.

Tehreek-e-Taliban Pakistan, juga dikenal sebagai Taliban Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di saluran WhatsApp yang menyebabkan 35 personel keamanan tewas dan 15 lainnya luka-luka.

Kelompok tersebut tidak mengungkapkan apakah ada pejuangnya yang tewas.

Kelompok payung kelompok militan Islam Sunni, Tehreek-e-Taliban Pakistan, berupaya menggulingkan pemerintah Pakistan dan menegakkan pemerintahan Islam yang ketat. Pakistan telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan dalam beberapa bulan terakhir.

Meskipun memisahkan diri dari Taliban Afghanistan, kelompok tersebut setia kepada penguasa Islam Afghanistan, yang mengambil alih kekuasaan pada tahun 2021 setelah pasukan Barat pimpinan AS terpaksa meninggalkan negara tersebut.

Source link