Keributan terjadi di gedung Kolektorat Hakim Distrik Meerut pada hari Sabtu ketika beberapa orang meletakkan jenazah di tempat tidur dan melakukan protes di luar kantor Hakim Distrik. Pada saat ini orang yang membawa jenazah menciptakan virangam. Mereka memprotes pembongkaran rumah atas kewenangan tetua desa. Akibatnya, korban terkena serangan jantung dan meninggal dunia.

Masyarakat sekitar mendatangi kantor DM dengan membawa jenazah tersebut

Masyarakat memprotes karena polisi pun tidak bertindak adil dalam kasus ini. Namun, pejabat pemerintah yang berada di sana pada saat itu menjelaskannya dan mengatakan bahwa keadilan akan ditegakkan setelah penyelidikan. Menurut laporan, pada hari Sabtu, orang-orang yang tinggal di desa Badam di bawah Kantor Polisi Rohta di pedesaan Meerut mencapai kantor Hakim Distrik menuntut keadilan atas mayat Sanjeev.

Baca Juga: Meerut: Rumah Berusia 150 Tahun Runtuh di Video Sadar

Serangan jantung akibat pembongkaran rumah

Pada kesempatan ini, mereka melakukan protes dengan menyimpan jenazah di lingkungan Kejaksaan. Hal ini menimbulkan kegembiraan di kalangan para pejabat. Kerabat almarhum mengatakan, rumah Sanjeev milik desa Badam dibongkar oleh para pengganggu dengan bantuan tetua desa. Akibatnya, korban Sanjeev meninggal dunia karena luka parah.

Orang-orang yang sampai di sana dengan membawa jenazah mengatakan bahwa almarhum telah tinggal di rumah ini selama beberapa generasi. Namun para pelaku intimidasi memberi tahu keluarga korban bahwa mereka tinggal di tanah kuil. Karena itu rumahnya dibongkar. Dalam kesempatan itu, anggota keluarga korban memohon keadilan.

Source link