Pat Cummins dijadwalkan tiba di AS. Pemain bowling cepat Australia ini, yang terakhir terlihat beraksi selama Piala Dunia T20 yang berlangsung di Amerika dan Hindia Barat, akan memulai kiprahnya bersama San Francisco Unicorns di pertengahan musim pada turnamen Major League Cricket.
Cummins menandatangani kontrak selama empat tahun dengan tim tersebut. Pemain berusia 31 tahun itu sebelumnya hanya bermain di satu liga T20 luar negeri, IPL, dan belum pernah tampil di Liga Big Bash Australia sejak musim 2018-19 karena komitmen internasionalnya.
The Unicorns hanya memenangkan satu dari tiga pertandingan mereka tahun ini dan akan menikmati dorongan yang diberikan Cummins. Ia membuat sejarah, meraih hat-trick berturut-turut di Piala Dunia T20 dan, sebelum itu, memimpin Sunrisers Hyderabad ke final di IPL. Ia telah bermain 151 kali di T20 secara keseluruhan, meraih 172 wicket dengan rata-rata 26,66 dan tingkat ekonomi 8,11.
Kedatangan Cummins bertepatan dengan kepergian Sherfane Rutherford. Pemain serba bisa dari Hindia Barat yang tangguh ini belum pernah bermain dalam pertandingan Unicorns sejauh ini dan akan absen dari sisa pertandingan MLC karena ada anggota keluarga yang sedang berduka.
Terjadi pula perubahan di antara tim lain dengan Ottneil Baartman menggantikan Gerald Coetzee (cedera) di Texas Super Kings dan Lungi Ngidi mengambil alih dari Wayne Parnell (penarikan pemain) di Seattle Orcas.
Baartman, bowler cepat asal Afrika Selatan, tidak dapat mengikuti T20 Blast yang sedang berlangsung di Inggris karena keterlambatan dalam mendapatkan visanya yang membuat jadwalnya kosong. Ia memiliki 107 wicket dari 76 T20 dan dikenal karena variasinya dan kemampuan melempar bola dengan cepat.
Ngidi mengalami cedera punggung selama SA20 di awal tahun dan absen pada IPL berikutnya, tetapi kini telah pulih dan menjadi bagian dari skuad Afrika Selatan di Piala Dunia T20, bersama dengan Baartman.