Ada perang antara Israel dan Lebanon. Di satu sisi Hizbullah melancarkan serangan cepat terhadap Israel, sementara di sisi lain tentara Israel juga terlihat beraksi di Lebanon Selatan. Dalam serangan terbaru, serangan pesawat tak berawak Hizbullah menewaskan empat tentara Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kemarahannya. Hizbullah harus membayar mahal untuk hal ini. Kini terjadi serangan mematikan di Lebanon.
“Kami akan terus menyerang Hizbullah tanpa henti di seluruh wilayah Lebanon, termasuk Beirut. Kami akan terus membuktikan komitmen kami dalam beberapa hari mendatang,” katanya saat berkunjung ke pangkalan militer setelah serangan pesawat tak berawak Hizbullah pada Minggu malam. Layanan ambulans Israel, MDA, mengatakan empat tentara tewas dan 61 lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak di sebuah base camp dekat Binyamin, 33 kilometer dari Haifa di Israel utara.
Beberapa dari situasi ini sangat penting. Dari jumlah tersebut, 37 korban luka dibawa ke 8 RSUD dengan helikopter. Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Menurutnya, serangan itu merupakan balasan atas dua serangan udara Israel di Beirut pada Kamis. 22 warga Lebanon tewas. Israel disebut telah menembakkan sekitar 115 roket ke Lebanon. Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu Lebanon melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Israel.
Di sisi lain, tentara Israel telah memasuki Lebanon dan melakukan serangan. Pada hari Minggu, pasukan Israel mendekati terowongan Hizbullah di Lebanon selatan. Jaraknya 200 meter dari pos PBB. Dalam kesempatan tersebut, tentara menyita berbagai jenis senjata dan amunisi milik Hizbullah. Selain itu, Brigadir Jenderal Yiftach Norkin menuduh terowongan tersebut melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701. Namun, PBB menahan kedua pihak.
Di sisi lain, serangan Israel juga terus berlanjut di Gaza. Pada Minggu malam pun, tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap sebuah sekolah di Nusirat. Setidaknya 20 warga Palestina tewas. Di antara mereka terdapat anak-anak dan dua wanita. Banyak orang juga terluka. Para pengungsi tinggal di sekolah tempat penyerangan terjadi. Jenazah semuanya dibawa ke Rumah Sakit Al-Awda di Nusirat dan Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir-al-Bahal. Serangan tersebut menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat.
Juga pada Senin pagi, ledakan besar terjadi di luar Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir-al-Balah. Tiga orang tewas dan 50 orang luka-luka dalam kejadian ini. Beberapa di antaranya berada dalam kondisi serius. Serangan itu dilakukan oleh tentara Israel. Ledakannya begitu dahsyat sehingga terjadi kebakaran besar di dalam tenda. Setelah itu, terjadi kebingungan. Orang-orang terlihat berteriak dan berteriak. Jumlah korban tewas di Gaza terus meningkat.