Kelompok sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) menyerukan pembatasan keterlibatan perusahaan Tiongkok di pelabuhan dan infrastruktur digital Jerman.

Setelah perdebatan di antara para delegasi pada konferensi partai nasional di Risa, sebuah kota di negara bagian timur Saxony, AfD menerima tuntutan untuk dimasukkan dalam manifesto pemilu partai tersebut.

“Secara umum, pelabuhan adalah bagian dari infrastruktur penting dan oleh karena itu harus tetap berada di bawah kendali Jerman,” kata sebuah resolusi yang disetujui oleh para delegasi.

Resolusi lain yang disetujui berbunyi: “Kami menolak keterlibatan perusahaan Tiongkok yang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok dalam perluasan infrastruktur digital di Jerman.”

Para penentang klaim tersebut mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok tidak seharusnya dikecam secara luas. Selain itu, mereka mengatakan akan sulit mengoperasikan jaringan seluler Jerman tanpa teknologi dari Tiongkok.

Tahun lalu, pemerintah Jerman setuju untuk mulai mengecualikan komponen yang dibuat oleh telekomunikasi Tiongkok dari jaringan 5G negara tersebut

Pelabuhan juga menjadi masalah yang mendesak. Perusahaan milik negara Tiongkok COSCO memiliki 24,99% saham di terminal peti kemas di Pelabuhan Hamburg. COSCO awalnya ingin mengakuisisi 35% perusahaan pengelola CTT.

Namun, beberapa kementerian Jerman memprotes hal ini, sehingga pada tahun 2023 pemerintah menetapkan ambang batas kurang dari 25% untuk mencegah COSCO menjadi minoritas yang menghalangi, yang akan memberikan pengaruh lebih besar kepada Tiongkok.

Pemimpin Alternatif untuk Jerman (AfD), kelompok parlemen Thuringia, Born Hoeke, berbicara di konferensi nasional partainya. Sebastian Kahnert/dpa

Source link