Lima orang tewas dalam serangan udara di Gaza yang menurut Israel menyasar seseorang yang terlibat dalam serangan 7 Oktober itu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan itu menargetkan badan amal World Central Kitchen (WCK).
Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan setidaknya dua orang lainnya yang terbunuh juga dipekerjakan oleh WCK. Badan amal tersebut telah dihubungi untuk memberikan komentar.
Kantor berita negara Palestina Wafa melaporkan bahwa serangan itu terjadi di kota Khan Younis di Gaza selatan pada hari Sabtu.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah mobil sedan berwarna putih tergeletak di pinggir jalan, sebagian terbakar dan atapnya tertutup.
Video yang diambil di dalam kamar mayat juga menunjukkan sejumlah barang hangus – termasuk laptop, pakaian dan lencana identitas – berlogo WCK.
WAFA melaporkan bahwa lima orang yang tewas semuanya adalah warga Palestina dan termasuk direktur dapur WCK di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan pihaknya “menabrak kendaraan (yang membawa) seorang teroris yang ikut serta dalam pembantaian 7 Oktober”.
Dikatakan bahwa pria tersebut terlibat dalam serangan terhadap kibbutz Nir Oz, namun menambahkan bahwa “tidak mungkin mengaitkan teroris tersebut dengan upaya penculikan tertentu”.
“Teroris tersebut dipantau oleh intelijen IDF untuk sementara waktu dan diserang berdasarkan informasi yang dapat dipercaya mengenai lokasi real-time dia,” katanya.
Dikatakan bahwa serangan tersebut dilakukan terhadap “kendaraan sipil tak bertanda” yang pergerakannya “tidak terkoordinasi untuk mengangkut bantuan”.
Mereka menuntut “klarifikasi dan penyelidikan mendesak” dari WCK dan komunitas internasional “mengenai perekrutan pekerja yang telah berpartisipasi dalam kegiatan teroris melawan Israel.”
Pada bulan April, terdapat tujuh personel WCK, termasuk tiga personel keamanan Inggris Tewas dalam serangan Israel dalam konvoi bantuan, yang memicu kecaman luas dan penghentian sementara operasi badan amal tersebut di Gaza.
IDF kemudian mengakui bahwa “kesalahan serius” telah dilakukan dan memecat dua perwira senior.