PM Pakistan memerintahkan penyelidikan terhadap postingan pencemaran nama baik oleh PIA

Islamabad: Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif telah memerintahkan penyelidikan terhadap postingan kontroversial tersebut. Maskapai Internasional Pakistan (PIA), dengan nama X resminya, merayakan dimulainya kembali penerbangan ke Eropa setelah jeda selama empat tahun, Geo News melaporkan.
Menurut Geo News, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar mengkritik postingan tersebut, mengutip pernyataan kepala eksekutif negara tersebut saat berpidato di majelis tinggi parlemen.
Dalam postingan di X, PIA membagikan gambar sebuah pesawat menuju Menara Eiffel dengan latar belakang bendera Prancis. “Paris, kami datang hari ini,” tulis keterangannya.
Postingan media sosial tersebut dikritik secara online karena kemiripannya dengan serangan teroris 9/11 di Amerika Serikat. Geo News melaporkan bahwa pada 11 September 2001, pesawat yang dibajak menabrak menara kembar World Trade Center, Pentagon dan sebuah lapangan di Pennsylvania, menewaskan hampir 3.000 orang.
Berbicara kepada Parlemen, Dar berkata, “Perdana Menteri telah memerintahkan (pihak berwenang) untuk menyelidiki siapa yang membuat pernyataan ini. Itu bodoh,” dikutip Geo News.
Selain itu, menurut Geo News, Wakil Perdana Menteri menyatakan keprihatinannya atas keterangan postingan tersebut.
Postingan tanggal 10 Januari telah ditonton 21,2 juta kali.

Penerbangan pertama PIA ke Paris PK 749 telah mendarat dengan selamat di bandara CDG Paris setelah jeda lebih dari empat tahun, lapor ARY News.
Menurut ARY News, para penumpang, PIA dan pejabat serta staf penerbangan mendapat sambutan megah di bandara oleh Kuasa Usaha Huzefa Khanum bersama diaspora Pakistan.
Menteri Pertahanan dan Penerbangan Khawaja Muhammad Asif, Penjabat Chief Executive Officer (CEO) PIA Khurram Mushtaq dan Sekretaris Penerbangan hadir untuk mengantar para penumpang dalam upacara resmi di Bandara Islamabad.
Menurut ARY News, Badan Keamanan Penerbangan Eropa mencabut izin PIA untuk terbang di wilayah tersebut setelah Pakistan mulai menyelidiki skandal seputar validitas izin pilot menyusul kecelakaan pesawat yang merenggut 97 nyawa.



Source link