Wema Bank merilis hasil kuartal ketiganya, yang menunjukkan bahwa laba sebelum pajak naik menjadi N30,050 miliar, dibandingkan dengan N10,059 miliar yang tercatat pada kuartal yang sama tahun 2023.
Hal ini membantu meningkatkan laba sebelum pajak sembilan bulan bank tersebut menjadi N60,616 miliar.
Ikhtisar (kuartal ketiga tahun 2024 vs. kuartal ketiga tahun 2023):
- Pendapatan Bunga: N83,843 miliar +65,00% YoY
- perhitungan bunga; 41,214 miliar naira +47,48% YoY
- Pendapatan bunga bersih; 42,429 miliar naira +86,39% YoY
- Kerugian penurunan nilai bersih aset keuangan: N7.026 miliar +254.32% YoY
- Pendapatan bunga bersih setelah penyisihan penurunan nilai kerugian kredit: N35,603 miliar +70,45% YoY
- Pendapatan provisi dan komisi bersih: N14,833 miliar +117,70% YoY.
- Pendapatan operasional: N61,609 miliar +92,04% YoY
- Laba setelah pajak: N26,140 miliar +198,78% YoY.
- EPS N4,88 +79,41% YoY
- Pinjaman dan uang muka kepada pelanggan N1,003 triliun +25,24%.
- Kas dan setara kas N213,579 miliar -3,02%
- Total aset N3,093 triliun +37,56%.
- Simpanan nasabah 2,292 triliun +23,90%.
komentar
Jika ditelaah lebih dalam, hasilnya menunjukkan bahwa pendapatan bunga memainkan peran utama dalam pertumbuhan.
- Garis pendapatan ini menyumbang N83,348 miliar, mewakili 76% dari total keuntungan.
- Pertumbuhan pendapatan bunga dapat dikaitkan dengan pendapatan yang dihasilkan dari pinjaman dan uang muka yang diberikan kepada nasabah dan bank.
- Sektor pendapatan bunga ini mewakili 66% dari total pendapatan bunga bank.
Laba sebelum pajak juga ditopang oleh pertumbuhan pendapatan non-bunga yang menyumbang N26,106 miliar.
- Pendapatan iuran dan komisi bersih meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi N14,833 miliar, didorong oleh transaksi valuta asing dan biaya produk elektronik.
- Selain pendapatan bunga, keuntungan revaluasi mata uang asing juga memegang peranan penting. Pada kuartal ketiga, bank tersebut melaporkan keuntungan revaluasi mata uang asing sebesar N8 miliar, mewakili pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 140%.
Investor cenderung memandang hasil ini secara positif, yang dapat meningkatkan minat terhadap saham bank dan berdampak positif pada harga saham.
Tahun ini, harga saham tersebut menjadi saham perbankan dengan kinerja terbaik, dengan perolehan tahunan sebesar 43%. Tahun lalu, perusahaan ini mencapai tingkat pengembalian yang luar biasa sebesar 47% year-to-date.
Meski meraih hasil yang baik, bank ini tidak menghadapi tantangan apa pun. Bank menghadapi tantangan karena meningkatnya lingkungan risiko dan persyaratan modal baru, yang dapat berdampak pada profitabilitas secara keseluruhan.
Pada kuartal ketiga, beban penurunan nilai atas pinjaman dan uang muka pelanggan naik 230% menjadi N6,745 miliar, menjadikan provisi sembilan bulan menjadi N11,933 miliar dibandingkan dengan N2,946 miliar pada periode yang sama tahun 2023.
Meskipun profitabilitas bank telah meningkat, kenaikan biaya penurunan nilai menyoroti risiko-risiko mendasar yang dapat mengikis keuntungan di masa depan jika tidak diatasi.