
Aleia Aguilar, 7, meraih gelar jiu-jitsu dunia ketiganya di Abu Dhabi, dengan bangga dibungkus dengan bendera Filipina. FOTO KONTRIBUSI.
Di usianya yang baru 7 tahun, Aleia Aielle Aguilar telah menaklukkan dunia jiujitsu—tiga kali lipat.
Petarung muda Filipina ini meraih gelar juara dunia ketiganya pada Kejuaraan Jiu-Jitsu Festival Dunia 2024 di Abu Dhabi, menantang rintangan dan lawannya yang lebih besar di atas matras.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
BACA: Aleia Aielle Aguilar, 5, adalah juara dunia jiu-jitsu termuda
Aguilar menghadapi tantangan berat di final, di mana ia berhadapan dengan Sarah Abuhijleh dari Uni Emirat Arab (UEA) di divisi Kelas A Gi 22 kilogram putri. Meskipun berkompetisi dalam kelas yang lebih berat, ia menunjukkan keterampilan dan ketenangan yang luar biasa, hingga akhirnya menang 3-0 untuk merebut medali emas.
Ayahnya, Alvin Aguilar, pendiri seni bela diri campuran Filipina dan presiden DEFTAC Filipina, berbagi rasa kagumnya atas pencapaiannya.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
Terhormat
“Awalnya kami mendaftarkannya untuk kategori 19 kg, tapi tidak ada yang mau bersaing dengannya. Dia naik pangkat, menghadapi pesaing yang lebih besar, dan tetap menang,” ujarnya.
Di babak semifinal, Aielle berhasil mengalahkan lawannya dengan cepat, mencetak submission atas Sana Alzaabi dari UEA dengan kuncian armbar hanya dalam waktu 20 detik—sebuah bukti atas teknik halus dan latihan tanpa hentinya. Kemenangannya bukan hanya sebuah tonggak sejarah pribadi; Hal ini juga mencerminkan semakin besarnya kehebatan Filipina di kancah jiujitsu internasional.
Aielle akan mendapat penghargaan di Siklab Youth Sports Awards pada bulan Desember, bersama sesama juara pemuda Filipina Marcus Sebastian Dela Cruz, Ma. Althea Louise Brion, Yani Alexii Lopez dan Putri Akeisha Reuma.
“Para atlet muda kami bekerja tanpa kenal lelah untuk hal ini, dan mereka benar-benar berhasil,” kata Aguilar.