Bank of Spain telah memperingatkan bahaya terhadap stabilitas keuangan yang diakibatkan oleh koreksi pasar saham pada harga saham perusahaan-perusahaan teknologi besar, karena ukuran dan bobotnya yang tinggi dalam indeks pasar saham, terutama di Amerika Serikat. Pemberitahuan tersebut disertakan dalam Laporan Stabilitas Keuangan edisi musim gugur. “Bobot para pemimpin teknologi dalam hal kapitalisasi pada indeks pasar saham umum Amerika Serikat sangat tinggi, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa risiko khusus dari masing-masing perusahaan mempunyai dampak sistemik,” katanya.
Secara khusus, pengawas telah merinci bahwa koreksi ini dapat terjadi jika terjadi peristiwa makroekonomi yang merugikan atau jika terdapat revisi turun yang signifikan terhadap perkiraan laba beberapa perusahaan teknologi. Lebih jauh lagi, situasi ini dapat diperburuk karena beberapa perantara keuangan, seperti dana investasi internasional, mungkin terpaksa melakukan percepatan penjualan pada saat terjadi ketegangan likuiditas “dengan mempertahankan posisi tidak likuid atau dengan leverage yang tinggi. Dalam hal ini, organisasi tersebut menyatakan dalam laporannya bahwa rasio harga terhadap pendapatan (PER) berada di atas rata-rata historis di S&P 500 dan Nasdaq 100.
“Situasi yang dialami perusahaan teknologi ini memiliki beberapa kesamaan dengan episode global yang tercatat pada awal tahun 2000an, yang dikenal sebagai “gelembung dotcom.” Selama periode ini, terjadi juga kenaikan harga saham perusahaan teknologi yang signifikan, jauh lebih tinggi dibandingkan sektor ekonomi lainnya,” laporan BdE menguraikan. Namun, organisasi tersebut berpendapat bahwa ada juga “perbedaan yang relevan”, seperti PER yang tidak terlalu tinggi pada kesempatan ini dan bahwa perusahaan teknologi saat ini sedang “konsolidasi.”
Sebagai contoh sensitivitas terhadap ‘kejutan’ di pasar keuangan, Bank of Spain mengingat kembali episode ketegangan sementara di awal bulan Agustus. “Koreksi awal harga aset diperkuat oleh faktor teknis, seperti penutupan operasi ‘carry-trade’ dalam yen,” jelasnya.
Risiko dunia maya
Mengenai risiko bagi lembaga kredit, laporan pengawas mencerminkan meningkatnya kekhawatiran bank terhadap risiko dunia maya. Kekhawatiran ini tercermin dari semakin meningkatnya penetrasi teknologi digital di sektor ini dan potensi dampak insiden serius. Dalam hal ini, organisasi tersebut telah mengingat kembali gangguan layanan teknologi yang terjadi di seluruh dunia karena kegagalan pembaruan komponen keamanan CrowdStrike. Hal ini “telah menjadi peringatan mengenai risiko penyebaran insiden di lingkungan layanan digital yang sangat saling terhubung,” Bank of Spain menekankan.
Demikian pula, Bank Spanyol juga telah menarik kembali akses jahat ke database Banco Santander, meskipun faktanya informasi yang dicuri tidak berisi data transaksi, sehingga membatasi dampak insiden tersebut.