Pendidikan keagamaan Buddha, Dhammasekha, terus menunjukkan perkembangan positif dalam infrastruktur, pendidik, dan jumlah peserta didik. Program ini telah membuktikan kesuksesannya dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas dan terpadu bagi umat Buddha. Dhammasekha adalah program pendidikan formal yang menggabungkan ajaran Buddha dengan pandangan hidup, terdiri dari empat jenjang: Nava Dhammasekha (Pendidikan Usia Dini), Mula Dhammasekha (Pendidikan Dasar), Muda Dhammasekha (Pendidikan Menengah Pertama), dan Utama Dhammasekha (Pendidikan Menengah Kejuruan).
Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, minat terhadap Dhammasekha terus meningkat dari waktu ke waktu. Program ini terbukti memberikan pendidikan berstandar akademik yang komprehensif, dengan lingkungan belajar yang memadukan nilai-nilai spiritual dan pengetahuan modern. Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen untuk mempertahankan keunggulan ini agar akses pendidikan berkualitas semakin mudah bagi umat Buddha.
Pada awal kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, terdapat 31 lembaga Dhammasekha dengan 600 siswa, 150 pendidik dan tenaga kependidikan, yang semuanya berada di jenjang Nava Dhammasekha. Jumlah ini bertambah pada tahun 2022, menjadi 37 Nava Dhammasekha dan 2 Mula Dhammasekha. Pada 2023, jumlah lembaga pendidikan Dhammasekha terus bertambah menjadi 40 Nava Dhammasekha, 2 Mula Dhammasekha, dan 1 Uttama Dhammasekha, dengan total 43 Dhammasekha, 1.057 siswa, serta 261 pendidik dan tenaga kependidikan.
Supriyadi juga menyebutkan komitmen Kemenag dalam memastikan kualitas pendidikan Dhammasekha dengan penerbitan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Dengan data terdaftar di NPSN dan NISN, Dhammasekha menjadi bagian integral dari sistem data pendidikan digital pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kemenag, melalui Direktorat Jenderal Bimas Buddha, terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program pendidikan Dhammasekha, termasuk kementerian, lembaga, masyarakat, yayasan, komunitas pendidikan, dan penyelenggara pendidikan umat Buddha. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran di Dhammasekha, membantu siswa meningkatkan pengetahuan agama dan umum, serta pembangunan karakter yang humanis dan bermoral tinggi.
